Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MODEL dan presenter Nadia Mulya punya kecintaan pada lingkungan yang sudah ia terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kecintaan Nadia itu tak lepas dari ajaran orang tuanya mengenai nilai hidup sederhana yang selaras dengan alam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Orang tua aku enggak pernah ngajarin boros, melainkan apa yang ada di piring kamu dihabiskan. Jangan lapar mata, kamu beli yang kamu butuhkan,” kata Nadia kepada Tempo,16 Mei 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nilai hidup dari orang tua itulah yang kemudian membuat perempuan yang lahir pada 19 Februari 1980 ini lebih peduli pada lingkungan. Tepatnya pada 2016, saat hamil anak ketiga, ia mulai mengikuti gerakan diet kantong plastik dan bersih-bersih Sungai Ciliwung.
“Sehari-hari aku mulai bawa bekal pakai kotak makan sendiri, begitu pula saat jajan di luar, dan tentu saja membawa tumbler minuman ketika bepergian,” ujar juara kedua pemilihan Wajah Femina 2001 dan runner-up pertama Puteri Indonesia 2004 ini.
Nadia juga mulai mengikuti berbagai kegiatan peduli lingkungan. Ia memulainya dari mendukung petisi uji coba kantong plastik tidak gratis, menjadi relawan pegiat plastik, membersihkan pantai, hingga menanam mangrove.
Tak hanya itu, untuk mewujudkan kecintaannya pada lingkungan, Nadia menginisiasi pendirian perusahaan Langit Biru Pertiwi. “Fokus kami pada edukasi soal lingkungan melalui program atau event, antara lain membikin kelas masak vegetarian,” tuturnya. “Ternyata industri daging berkontribusi langsung terhadap emisi gas yang menyebabkan perubahan iklim.”
Proyek besar yang sedang Nadia dan timnya kerjakan adalah pendirian pabrik pengolahan plastik di Bekasi, Jawa Barat. Namanya Dharma Daya. “Dharma itu kebaikan, daya itu upaya. Jadi upaya yang berbuah kebaikan,” ucap Nadia.
“Sudah beberapa bulan ini aku berfokus banget mencari mesin dan tim. Semoga bisa membantu urusan persampahan di Indonesia,” katanya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Di edisi cetak, artikel ini berjudul "Peduli Sampah Plastik".