HAJI Masagung menjual sekeping logam sebesar uang receh. Nilainya seratus rupiah, tapi harganya Rp 2 juta. Ada sebabnya. Di tengah logam itu ada tulisan Arab, bunyinya "Muhammad Rasulullah", konon mirip cap stempel milik Nabi Muhammad. Di bagian pinggir logam ada tulisan dalam hurut Arab: Khatamunnabi (nabi yang terakhir) dan Latin Hz. Muhammedin-Seal of Muhammad (Muhammad Nabi penutup). Benda ini, menurut Masagung, diperolehnya dari pemerintah Turki. Sekeping logam dan sejumlah koleksi Masagung yang lain dipamerkan di lantai atas Pusat Perdagangan Senen, mulai Ahad lalu. Koleksi yang lain itu antara lain sebilah duplikat pedang Rasulullah buatan pabrik Wilconson, London. Harga: Rp 30 juta. Lalu, sebidang lukisan Ka'bah berlapis emas. Harga: Rp 7,5 juta. Yang lain, seujung tombak, sedaun pintu rumah berukiran ayat Quran, beberapa kaligrafi Arab, dan kiswah atau kain penutup Ka'bah. Konon, kiswah itu asli. Semua koleksi bisa dibeli, dan harganya tak ada yang di bawah satu juta rupiah. Tapi, "kalau tidak ada yang beli, tidak apa-apa. Saya 'kan sudah kaya," kata Masagung. Pameran ini selain untuk memperkenalkan Museum Islam milik Masagung, yang lokasinya di Jalan Kwitang 24, Jakarta, juga memperkenalkan Yayasan Proyek Walisanga. Tujuan Yayasan, "mengharumkan Islam, Walisanga, Indonesia, dan Soekarno-Hatta," kata kakek tiga cucu ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini