Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Pandangan tentang kongres parfi

Dono, 32, mengemukakan pandangan dalam kongres parfi, bahwa organisasi seperti parfi dianggap tidak perlu, lebih baik dibentuk semacam agency bagi para artis. (pt)

24 Desember 1983 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INI masalah serius walaupun diucapkan seorang tukang banyol. Wahyu Sardono, alias Dono, 32, melihat tidak ada perlunya organisasi seperti Parfi. Alasannya, bintang film selalu lahir secara kebetulan, tidak ada keterikatan untuk berorganisasi. "Lihat saja, mereka cuma datang kalau ada kongres. Habis ini, bubar," kata Dono, pekan lalu. Dono, yang baru saja menyelesaikan film komedi Pokoknya Beres bersama Grup Warkop Prambors, punya gagasan: lebih baik dibentuk semacam ageng bagi para artis, yang keanggotaannya tidak dipaksa. Selama ini ia melihat bahwa Parfi tidak punya program yang jelas. Pandangan ini dijawab keras oleh Soekarno M. Noor, ketua umum Parfi lama. Tapi, Dono, yang menjadi salah seorang pengurus Parfi, terlibat dalam kongres. Bahkan, pada malam pemilihan formatir, ia termasuk yang dicalonkan walau cuma dapat satu suara. Entah siapa yang mencalonkan dia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus