TAMATKAH dinasti Nehru di India dengan meninggalnya Rajiv Gandhi dan penolakan Sonia menjadi pemimpin partai? Belum tentu. Ada bintang baru yang menjanjikan kesinambungan. Dialah Priyanka, putri Rajiv Gandhi yang baru 19 tahun. Wajah Priyanka memang kelihatan lebih Barat ketimbang India. Rambutnya pendek, tubuhnya jangkung, kulitnya putih, agak lain dengan kebanyakan wanita India. Tentu itu pembawaan ibunya, yang memang orang Italia. Tapi Priyanka "mengakar" betul di negerinya, dibanding abangnya, Rahul. Ia lahir di New Delhi, bersekolah di Convent Jesus and Mary (sekolah Katolik) di ibu kota India itu, kini tingkat dua ekonomi. Sehari-hari ia lebih suka memakai churidarkurta, pakaian tradisional India yang terdiri dari celana dan blus panjang serta selendang. Dan yang penting lagi, Priyanka tertarik pada politik. Ia pernah mendampingi Rajiv ketika kampanye di Amethi, Negara Bagian Uttar Pradesh. Ketabahannya teruji. Jika ibunya, Sonia, praktis larut dalam duka dan tak bisa berbuat apa-apa, adalah Priyanka yang mengurus segala tetek-bengek di rumah duka, di Jalan Janpath 10, New Delhi. Yang mengharukan, ketika api menyala di tubuh Rajiv dalam upacara perabuan di Shakti Sthal, Priyanka memeluk ibunya yang hampir pingsan, menahannya agar tetap berdiri. Itu lebihnya dia dibanding si abang, Rahul, 20 tahun, yang kini kuliah di Harvard University di AS. Sayang, umur Priyanka belum cukup untuk memimpin Partai Kongres dan ia baru bisa memimpin Pemuda Partai Kongres -- itu juga kalau dia mau dan berambisi menjadi Indira Gandhi atau Benazir Bhutto di masa depan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini