Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Tina Toon, mantan penyanyi cilik yang kini menjadi politikus PDI Perjuangan, menganggap Imlek sebagai waktu bersenang-senang bersama neneknya.
Ana Setiawati, nenek Tina, adalah orang pertama yang mendorong Tina mendalami seni suara.
Setelah neneknya berpulang pada akhir 2022, Imlek terasa berbeda bagi Tina Toon.
BAGI Tina Toon, Imlek adalah waktu bersama nenek. Sebab, sejak dia kecil, tahun baru Cina itu selalu mereka rayakan dengan berkumpul bareng keluarga besar di rumah neneknya di Jakarta Utara. “Yang paling detail soal perayaan, ya, Oma. Ada saja idenya untuk memeriahkan suasana,” kata mantan penyanyi cilik dengan nama lengkap Agustina Hermanto itu kepada Tempo, Senin, 20 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tina, 31 tahun, mengatakan neneknya, Ana Setiawati, selalu nanggap barongsai di rumahnya. Saat mereka beraksi, Tina, yang tenar dengan lagu “Bolo-Bolo” pada 1999, mengiringi dengan nyanyian. Kadang dia ikut melompat ke sana-sini.
Tina dekat betul dengan sang nenek, yang rajin mengajaknya mengikuti lomba menyanyi sejak usianya 4 tahun. Setelah Tina gagal masuk dapur rekaman karena kerusuhan Mei 1998, Ana pula yang memasukkannya ke sanggar Papa T. Bob, pencipta lagu anak-anak yang kemudian memberinya nama Tina Toon.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ana meninggal pada akhir 2022. Keluarga memutuskan tidak merayakan Imlek setelahnya karena masih berduka. Mereka baru kembali bersuka pada Imlek 2024 dalam suasana yang berbeda. “Kehilangan Oma terasa banget bagiku,” ujar anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jakarta dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo