Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TONY Wenas mempunyai cara khusus untuk memastikan proyek pembangunan smelter di Gresik, Jawa Timur, dapat diselesaikan tepat waktu. Presiden Direktur PT Freeport Indonesia ini memasang mesin penghitung waktu mundur (countdown timer) yang akan dilihat setiap hari oleh semua anggota tim pelaksana proyek.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mesin itu dipasang tepat di ruang utama kantor proyek di Java Integrated Industrial and Ports Estate Kawasan Ekonomi Khusus Gresik, Jawa Timur. Menurut pria yang lahir pada 1962 ini, mesin tersebut berguna untuk mengingatkan semua anggota tim agar berfokus menyelesaikan proyek smelter tepat waktu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya selalu menunjuk mesin itu saat datang kepada para leader tim pelaksana proyek, termasuk orang asing yang ikut bekerja. Tujuannya memberi semangat,” kata Tony kepada Tempo di Gresik, Jumat, 13 Januari lalu.
Saat ini pembangunan proyek smelter yang nanti akan mengolah semua produk konsentrat tembaga Freeport senilai Rp 45 triliun tersebut sudah mencapai 51,7 persen. Pembangunan konstruksi fisik, bangunan fisik, dan peralatan vital ditargetkan selesai pada akhir 2023. Setelah itu akan dilanjutkan dengan pre-commissioning dan commissioning sehingga fasilitas pemurnian tersebut dapat beroperasi pada Mei 2024.
“Smelter yang dibangun dengan desain single line atau satu jalur ini akan menjadi yang terbesar di dunia,” ujar alumnus Fakultas Hukum Universitas Indonesia ini.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo