AWALOEDIN Djamin mungkin satu-satunya kepala polisi yang
bergelar Prof. Dr. "Ia betul-betul profesional. Gabungan antara
seorang teoretikus dan praktikus yang amat baik," kata Rektor
UI, Nugroho Notosusanto kepada TEMPO. Sabtu pagi yang lalu,
disaksikan sekitar 150 pejabat dari kalangan pemerintahan,
perguruan tinggi dan pers, Awaloedin, kelahiran Padang, 26
September 1927, dikukuhkan sebagai Guru Besar Tidak Tetap pada
Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial, UI.
Kepala Kepolisian RI yang kedelapan ini sesungguhnya tidak hanya
mengajar di UI. Ada 9 perguruan tinggi lain yang juga mencatat
namanya sebagai dosen tidak tetap. "Jadi meskipun honor mengajar
bagi dosen tidak tetap kecil, seseorang kan bisa mengajar di
banyak tempat. Oleh sebab itu kalau honor tersebut dinaikkan,
kita memerlukan anggaran yang besar sekali," ujarnya. Awaloedin
lulus sebagai sarjana Ilmu Kepolisian 1955. Mendapatkan Master
of Public Administratior, dari University of Pittsburgh, AS,
1960.
Di deretan depan para tamu, yang hadir di aula FIS-UI,
Rawamangun, duduk Poppy yang telah menemani hidupnya selama 25
tahun ini. Awaloedin sangat berterima kasih pada istrinya, juga
pada 3 orang putrinya. Ketika sampai pada halaman terakhir dari
16 kaca pidatonya, tiba-tiba Awaloedin terhenti-henti. Matanya
basah dan mengusap hidung berulang-ulang. Sulit diduga apa yang
tiba-tiba ia rasakan, tapi Jenderal Polisi itu menangis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini