SEORANG pemusik beken pergi lagi. Muis Rajab, 51 tahun, peniup
alto saxophone yang masih jarang tandingannya di Indonesia,
meninggal di Jakarta, 8 Juni pagi. "Dunia musik Indonesia
kehilangan seorang putra terbaiknya," kata pianis Mus Mualim.
Baik almarhum maupun Mus Mualim dikenal sebagai tulang punggung
Orkes Simfoni Jakarta (OSJ) di tahun 1960-an.
Keluar dari OSJ di tahun 1965, Muis berkenalan dari klub malam
ke klub malam. Terakhir ia dikontrak klub malam Flamingo di
Taman Impian Jaya Ancol. Tahun 1980. Muis mulai mengasuh Nada
dan Irama di TVRI - acara yang banyak digemari pirsawan karena
aransemen musiknya bagus.
Tapi acara ini cuma bertahan 18 bulan. Muis mendapat serangan
jantung dan dirawat beberapa bulan di rumah sakit. Waktunya
kemudian dihabiskan mengiringi penyanyi pop, sekaligus
mengorbitkan penyanyi-penyanyi baru seperti Nia Daniati dan Dina
Mariana, untuk rekaman pita kaset. Tak kurang dari 50 rekaman
diselesaikannya.
Muis, kelahiran Aceh, meninggalkan seorang istri dan enam anak.
Minggu pagi, dua hari sebelum maut menjemput, ia mengajak
keluarganya ke Taman Mini. "Piknik untuk yang terakhir kali,"
kata Muis waktu itu. Ia, rupanya, sudah mendapat firasat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini