AMBISI petenis Gabriela Sabatini untuk menggeser posisi Martina Navratilova di peringkat dua dunia, tampaknya terwujud tahun ini. Gaby -- panggilan akrab Sabatini -- mampu menghentikan laju ratu tenis dunia Steffi Graf, 3-6, 6-3, dan 7-5 di final Turnamen Tenis Internasional khusus wanita Bausch & Lomb Amelia Island, Florida, AS, Minggu pekan lalu. "Sungguh saat-saat yang mengharukan," kata Gaby, 19 tahun, yang masih bermandikan peluh. Gaby sempat mempertontonkan kebolehannya dengan memukul bola melalui selangkangan. Itu terjadi pada set penentuan, set ketiga. Prestasinya ini mengulang kejadian tahun lalu, di tempat yang sama dan mengalahkan orang yang sama. Cuma tahun lalu dua petenis ini bertemu di semifinal. Kini, Gaby baru mengantongi tiga kemenangan melawan Graf dalam 18 perjumpaan selama dua tahun terakhir. Prestasi "si laba-laba hitam" -- julukan Gaby di lapangan -- cukup lumayan tahun ini. Awal bulan ini, dia memenangkan Turnamen Tenis Internasional di Key Biscayne, Florida, mengalahkan bekas ratu tenis Chris Evert. Bahkan, di semifinal turnamen ini, ia menundukkan Martina Navratilova. "Kalau ingin menjadi pemain nomor satu dunia, harus bisa mengalahkan Graf dan Martina berkali-kali," ujar Gaby, yang kini menempati urutan ketiga tenis dunia di bagian putri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini