Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Melalui kerapian tulisan dan keindahan bahasanya (Kartini memakai bahasa Belanda), surat-surat Kartini mengungkapkan kegetiran posisinya sebagai wanita, serta sebagai bangsa terjajah, tapi sekaligus juga gelora optimisme bahwa ''habis gelap pastilah ada terang".
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo