Rumahnya kecurian

PENCURI tidak pandang bulu lagi. Rumah Mayjen. Pol. Pamoedji, Kadapol X JaTim yang dijaga polisi siangmalam kemasukan maling akhir Februari lalu. Lewat tengah malam dua sosok tubuh kelihatan mengendap-endap di atas pagar tembok belakang rumahnya di jalan Bengawan No. 30, Surabaya. Pamoedji ketika itu masih membaca buku di beranda belakang. Melihat bayangan mencurigakan itu Pamoedji yang malam itu hanya menggunakan celana pendek langsung menuju ke bawah pagar tembok. Begitu dua orang tadi turun Pamoedji langsung memegang tengkuk mereka. "Mau apa kamu? Mencuri heh?," tanya Pamoedji. "Hanya mau ambil burung Oom," kata salah seorang di antaranya. Pencuri yang masih muda-muda itu mengaku cari uang untuk jajan. Sebelum menyerahkan pencuri itu ke pos jaga, Pamoedji masih menguji maling itu. "Kamu tahu ini rumah siapa?" Jawab pencuri itu "Rumah Cina Oom," Maklum di kawasan elite itu tetangga Pamoedji hampir semua Cina. Di belakang rumah Pamoedji memang penuh burung. Perkututnya saja sekitar 250an ekor. Pamoedji sendiri yang menernakkan. Tapi ada satu perkutut istimewa yang konon masih keturunan perkutut Pakualam. "Umurnya sudah 70-an tahun," ujar polisi yang juga memelihara macam-macam burung dan anjing herder.