IMEE Marcos, putri sulung Presiden Filipina Ferdinand Marcos,
baru-baru ini mendapat jabatan baru sebagai direktur eksekutif
dari sebuah program perfilman eksperimental. Itu terjadi pada 12
Februari, tak sampai seminggu setelah Tommy Manotoc, "suaminya",
dibebaskan dari para penculik yang menyekapnya selama 41 hari.
Tentu saja itu tak berarti jabatan baru Imee bukan sekedar untuk
menghiburnya. Disumpah oleh Presiden Marcos sendiri, proyek
perfilman yang dipimpin Imee itu juga dibebaskan dari tangan
sensur melalui suatu SK Presiden.
Toh para wartawan yang diundang oleh Imee Marcos lebih suka
bicara soal hubungannya yang misterius dengan Tommy Manotoc,
ketimbang bertanya soal rencananya di bidang pengembangan
film-film eksperimental. Karuan saja Johnny Litton, direktur
dari Festival Film Internasional Manila yang mendampinginya,
berusaha untuk mengalihkan perhatian pers. "Saya tak akan
memberikan mikrofon kepada Imee kalau anda menanyakan tentang
soal-soal pribadi," kata Littom Lagi pula, "status perkawinannya
(Imee), sama sekali bukan suatu eksperimen."
Imee Marcos sendiri menolak untuk bicara tentang pernikahannya
yang diam-diam denga olahragawan terkenal itu, yang kemudian
tak direstui oleh Presiden Marcos dan Ny. Imelda. Maka timbul
spekulasi adaah Presiden Marcos sendiri berada di belakang
kisah penculikan itu, seperti dituduhkan oleh keluarga Tommy.
Tapi Tommy, dalam suatu konperensi pers sesaat setelah
dibebaskan oleh satuan tentara Filipina, mengatakan para
penculiknya itu adalah orang-orang komunis yang tergabung dalam
Front Pembebasan Rakyat (PLF).
Kini Imee dan Tommy hidup terpisah. Tapi rakvat Filipina masih
saja penasaran nampaknya. Mereka masih bertanya-tanya, apakah
kisah cinta dua orang muda yang gundah itu akan berakhir dengan
gembira.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini