CORETAN pinang sirih dari empat penari wanita menandai pelepasan Ketua Dewan Komisaris Caltex Pacific Indonesia (CPI). Malam itu, Kamis pekan lalu, ''bapak perusahaan'' CPI, Julius Tahija, digantikan Haroen Alrasjid. Itu juga berarti Haroen pensiun dari jabatan lamanya sebagai Presiden Direktur CPI. Dalam resepsi yang dihadiri sejumlah menteri dan pengusaha itu, Haroen didampingi istrinya, pelukis Astari. Nah, pasangan Haroen-Astari ini jarang muncul di depan umum, karena itu menjadi pusat perhatian. Keduanya punya kesibukan sendiri-sendiri. Astari, bekas peragawati yang pernah belajar desain di London, lebih banyak berurusan dengan seni. Bahkan ia menjadi anggota Dewan Kesenian Jakarta -- walau periode ini tak lagi terpilih. Adapun Haroen, lulusan Teknik Mesin Universitas Queensland di Australia, di samping sebagai bos CPI, disibukkan dalam yayasan penyantun sebuah universitas di Sumatera. Lantas, dengan pensiunnya Haroen sebagai presiden direktur, apa akan lebih banyak kesempatan bagi Astari untuk didampingi suami? ''Mudah-mudahan,'' kata Astari. Setidaknya, demikian Astari, ia akan lebih sering melihat suaminya ada di rumah. Haroen sendiri mengaku akan lebih banyak punya waktu untuk kegiatan lain di luar Caltex. Entah itu untuk bisnis, sosial, pendidikan, atau juga buat keluarganya. Mau ikut melukis, Pak Haroen? ''Wah, ndak. Saya tak punya bakat untuk itu. Saya cukup jadi pendorong saja,'' jawab penggemar ilmu pasti dan alam ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini