Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

tokoh

Koleksi Sepatu dan Raket Tenis

Wakil Menteri Hukum dan HAM Edward Omar Sharif Hiariej sudah lama gemar bermain tenis. Mengoleksi sepatu dan raket tenis.

5 Februari 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Wakil Menteri Hukum dan HAM Edward Omar Sharif Hiariej gemar bermain tenis.

  • Edward Hiariej mulai menjalani hobi main tenis sejak 2000.

  • Edward Hiariej mengoleksi sepatu dan raket tenis.

SUDAH cukup lama Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Edward Omar Sharif Hiariej memiliki hobi bermain tenis. Eddy—sapaan Edward—berkenalan dengan olahraga tenis ketika menjalani masa prajabatan untuk menjadi pegawai negeri sipil pada 2000.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Selesai prajabatan, saya sewa pelatih untuk melatih tenis seminggu dua kali,” kata guru besar Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, ini kepada Tempo melalui pesan WhatsApp, Kamis, 26 Januari lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Eddy pun kemudian rutin bermain tenis setiap Selasa dan Jumat di Tennis Indoor UGM sejak 2001. Ia punya lawan tanding dari dosen, mahasiswa, hingga karyawan di kampusnya.

“Saya biasanya main game 6, tapi kalah pertandingan biasanya game 8. Kalau game 6 rata-rata 30 menit tapi kalau game 8 bisa 45 menit," ujar Eddy.

Demi mendukung hobi itu, Eddy mengoleksi enam raket tenis. Salah satu raket kesukaannya bermerek Wilson. Alasannya, raketnya lebih ringan dan pegangannya lebih enak. “Saya spesialis defense. Sepertinya, untuk menahan pukulan yang keras, saya lebih nyaman dengan raket Wilson."

Ihwal sepatu, Eddy memiliki empat koleksi sepatu. Ia menyukai sepatu keluaran Adidas. “Lebih ringan dan lentur untuk pergerakan kaki," ucap Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Lawn Tenis Indonesia itu.

Eddy menuturkan, pengalaman bermain tenis yang paling berkesan adalah ketika dia menjajal lapangan tanah liat di Rene Cassin Institute, Strasbourg, Prancis, pada 2001. Saat itu Eddy meluangkan waktu bermain tenis di sela-sela mengikuti kegiatan Human Right Short Course.

“Lebih susah bermain di lapangan tanah liat karena bolanya lebih cepat dan lebih tajam pantulannya," ujar Eddy, yang mengidolakan Pete Sampras dan Steffi Graf sebagai petenis favorit.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus