Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PENYANYI rap dan aktor Iwa Kusuma alias Iwa K lebih menyukai sepatu sneakers lusuh ketimbang yang baru dan kinclong. “Nah, bagi gue, sneakers kinclong bukan jiwa gue banget, ya, lebih suka yang lama dan lusuh, sesuai dengan diri gue yang gloomy dan dark,” kata Iwa K kepada Tempo, Kamis, 19 September 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Iwa bercerita, jika menengok era pada 1980-an, memakai sneakers cenderung menjadi aktivitas budaya. “Bahkan di era itu makin lusuh sneakers yang kita pakai justru makin keren. Kalau sekarang justru pada suka pakai sneakers kinclong, kalau kotor ada jasa yang bisa membersihkan,” ujar pria yang lahir pada 25 Oktober 1970 ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain menggemari sneakers lusuh, Iwa suka membeli sepatu yang pernah dipakai tapi berkualitas. Dia tidak punya kecenderungan terhadap warna khusus sneakers yang harus ia beli sehingga lebih fleksibel.
Meski begitu, Iwa mengungkapkan, ia bukan tipe kolektor. “Misalnya sneakers gue sudah ada beberapa, biasanya gue kasih ke teman. Begitu pula dengan baju dan topi. Jadi enggak numpuk-numpuk,” ucapnya.
Tak hanya menggandrungi sneakers, pemeran dalam film Sayap-sayap Patah ini juga gemar memasak. “Sebenarnya masak bagian dari survival gue zaman ngekos dulu. Akhirnya keterusan,” katanya. “Dulu, kalau ngedeketin cewek, pasti gue kasih masakan gue, termasuk yang sekarang jadi istri. Enak atau enggak, yang penting percaya diri dulu aja.”
Belakangan, Iwa juga sibuk di dunia film yang ia geluti. Ia ikut mempromosikan film Sayap-sayap Patah yang rencananya tayang ulang di bioskop pada September 2024. Ada hal menarik saat dia menjalani syuting film tersebut. Iwa sampai mengimplan rambut agar sesuai dengan karakter yang ia perankan. “Implan rambut bisa bertahan tiga-empat bulan,” tuturnya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Di edisi cetak, artikel ini berjudul "Gandrung Sneakers Lusuh".