Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu kritiknya, Cak Ulil mengoreksi aktivis KISDI, Ahmad Sumargono yang berprinsip bahwa kata kafir adalah berlainan makna dengan kuffar (TEMPO, 23 November 1998, Wawancara). Saya sependapat dengan Ulil. Ini sebuah peringatan agar tokoh agama/masyarakat tak sembarangan menciptkan term-term agama tanpa pemahaman yang mendalam.
Dalam yurispridensi Islam memang dikenal beberapa istilah tentang kafir (ahl al harb, ahl al dzimmah, ahl al kitab, dan lain-lain) dan masing-masing punya akibat hukum berlainan. Tapi setahu saya, tak satupun ulama/tokoh muslim dunia yang menarik garis pemisah antara kafir dan kuffar. Barangkali ini adalah "temuan" sendiri.
MOH. MAHRUS M.S.
Al Rajhi Banking & Inv. Corp.
N.R.F.C Dept.
Jeddah,
K.S.A.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo