TEPUK tangan berirama dan nyanyian Panjang Umur mengiringi
Presiden Soeharto memotong tumpeng nasi kuning. Ciuman selamat
diberikan pertama kali oleh Ny. Tien Soeharto, disusul putra dan
cucu-cucu. Kemudian makan siang bersama dengan hadirin tak lebih
dari 50 orang -- 8 Juni lalu, di Istana Cipanas.
Sebelumnya segenap keluarga presiden RI kedua yang hadir
bersama-sama membaca Surat Alfatihah untuk membuka perayaan
ulang tahun Soeharto ke-59 itu. Di luar kebiasaan, Presiden
merayakan HUT-nya di luar ibukota. Dan tak dihadiri para
pejabat, bahkan saudara-saudara pun tak diundang. Hanya ada 13
putra, menantu dan cucu -- sedang salah seorang putra, Bambang,
sedang sekolah di luar negeri. Ditambah para ajudan, Sekretaris
Militer Marsda Kardono, Kepala Rumah Tangga Kepresidenan
Sampoerno dan para pengawal Istana Cipanas.
Perayaan diam-diam ini juga tak disertai karangan bunga ucapan
selamat. Tanpa hadiah ulang tahun, tanpa masakan atau juru masak
istimewa. Hanya dua vas bunga anggrek ungu, 59 nuk nasi (nasi
yang dicetak dengan panci kecil), sambal goreng tempe, ayam
goreng, daging, telur cacah, sekedar keperluan. Tentu pula ada
favorit Presiden Soeharto: lalapan cara Sunda dan sambal terasi.
Di istana yang jarang dikunjungi itu Presiden beserta keluarga
menginap dua malam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini