Undangan ke uni soviet

NYARIS menjadi cerita abadi: Amerika dan Uni Soviet selalu pasang kuda-kuda untuk baku hantam. Aneka senjata mutakhir saling membidik. Tapi betulkah Soviet ingin menyerang Amerika? tanya Samantha Smith, 11 tahun, dari AS, dalam suratnya kepada Presiden Uni Soviet, Yuri Andropov. (TEMPO, 23 Juli). Pemimpin Uni Soviet tak menjawab. Tapi langsung mengirimkan undangan buat anak itu agar datang ke Rusia. Didampingi ayahnya, Arthur, gadis cilik itu dijamu bagaikan tamu agung. Tak ketemu tuan rumah, namun seperangkat hadiah dari Andropov selamat sampai ke tangannya, termasuk samovar. Rada kecewa juga Samantha tak sampai bertemu muka dengan Andropov yang saat itu sibuk menyambut tamu lain -- pemimpin Hungaria, Janos Kadar. "Tapi memang tak ada rencana Andropov ketemu Samantha," kata sumber resmi Soviet. Namun yang lebih menarik adalah komentar 'duta cilik' itu: "Ternyata orang-orang Rusia tak ingin perang sama sekali." Anak-anak biasanya jujur, kata orang. Sepulangnya di Amerika nanti, barangkali akan banyak mata melotot ke bocah berambut hitam dengan mata redup itu: