LAWATAN klub Belanda, Groningen, ke Indonesia membawa kenangan khusus untuk Fandi Achmad, pemain yang pernah mengantarkan kesebelasan Niac Mitra menjadi juara Galatama. "Saya bisa melepaskan rindu pada kampung halaman," ujar Fandi di Surabaya pekan lalu. Ia tak berbasa-basi. Fandi pernah diangkat sebagai warga kehormatan Surabaya begitu Niac Mitra menjadi juara Galatama. Status itu masih dipegangnya dan belum ada pernyataan pencabutan dari wali kota. "Saya bangga dengan status itu," kata Fandi setelah menemui wali kota Surabaya, Drs. Muhadji Widjaja, orang pertama yang ditemuinya begitu sampai di Surabaya pekan lalu. Namun, Fandi kecewa setelah mengetahui dari A. Wenas, pengurus Niac Mitra, bahwa klub ini tersingkir dari percaturan Galatama tahun ini. Selain itu sempitnya wak.u dalam lawatan ini menyebabkan ia tak bisa menemui teman-temannya. "Saya juga tak bisa menjenguk famili di Pacitan," kata pemuda Melayu yang berwarga negara Singapura. Fandi kembali ke Belanda pekan ini mengurus proses perpanjangan kontraknya setahun lagi. Di Surabaya, dalam pertandmgan melawan Niac Mitra, klub Groningen menang 5-0, tapi Fandi tidak mencetak gol.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini