SENYUM bisa mengundang kesalah pahaman. Itu yang terjadi antara penyiar TVRI Tengku Malinda dan bekas Menteri Luar Negeri Prof Soenario, 90 tahun. Ceritanya, dua pekan lalu, sebelum wawancara berlangsung di studio bawah tanah di Jakarta Convention Center, Malinda mengawali omong-omong dengan Soenario. Layaknya penyiar, Linda bermuka manis dan banyak senyum sembari melempar pertanyaan seputar peranan Indonesia dalam KTT Nonblok. Ternyata, jawaban Soenario melebar ke mana-mana, antara lain menyinggung beban utang luar negeri Indonesia yang semakin berat. Selain itu, kritiknya pun pedas dan bisa membuat kuping Pemerintah merah. Tapi Linda senyum-senyum saja. Repotnya, senyum itu ditanggapi lain oleh Soenario. Ia merasa Linda tak serius, lantas "protes". Untungnya, semua adegan itu baru "uji coba". Linda buru-buru meninggalkan Prof Soenario untuk memberitahukan penanggung jawab acara dan mengusulkan agar tak usah wawancara life. Lalu Linda kembali menemui Prof Soenario, tapi beliau sudah patah arang, tak mau diwawancarai Linda. "Saya tidak apa-apa kok. Pak Nario kan orang besar. Kalau beliau tidak mau saya wawancarai, ya, tidak apa-apa," katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini