SEBELUM menjadi "surga duit", Kepulauan Cayman lebih menyerupai kumpulan dusun nelayan. Kondisinya menakutkan pengunjung yang pertama kali datang ke sana. Bukan cuma karena minimnya sarana komunikasi dan transportasi, melainkan juga karena nyamuk-nyamuknya yang ganas. Banyak pengunjung dan mereka yang hendak-mencari untung ke kepulauan ini angkat kaki tak tahan oleh serangan nyamuk. "Dalam tahun-tahun pertama sama sekali tak ada apa-apa disini," tutur William S. Walker, 65 tahun, bankir senior dinegara kepulauan itu. Walker tiba di Cayman tahun 1963, dengan niat mengadu untung. Warga Cayman biasa mengusir nyamuk dengan asap, dengan cara membakar sesuatu. Tapi bagi orang asing, semua itu tak banyak membantu. Sampai Marco Giglioli, seorang ahli entomologi (ilmu serangga) asal Guiana, Inggris, tiba di Cayman untuk membantu membasmi nyamuk. Giglioli bekerja dari menimbun rawa sampai menyemprotkan obat nyamuk dari udara. Rupanya, ia berhasil. Ketika ahli serangga itu meninggal pada tahun 1984, Giglioli dimakamkan dengan penghormatan militer di Cayman. Bagi warga Kepulauan Cayman ada dua tahun penting yang senantiasa diingat. Yakni tahun 1962, saat warga Cayman memilih berada dibawah koloni Inggris. Semula, sejak 1883, kepulauan itu bergabung dengan Yamaika yang merupakan koloni Inggris. Ketika Yamaika memperoleh kemerdekaannya, di tahun 1962 itu, Cayman memilih tetap menjadi koloni Inggris. Dengan demikian, meski Cayman mempunyai undang-undang sendiri, gubernur dan politik luar negerinya ditunjuk dan dikelola oleh Kerajaan Inggris Raya. Tahun kedua yang penting adalah tahun 1973. Ketika itu Kepulauan Bahama, yang terletak di utara Kuba, yang selama itu menjadipusat keuangan utama di wilayah Karibia, memperoleh kemerdekaannya. Pemerintah Bahama kemudian menjalankan kebijaksanaan sendiri, termasuk nasionalisasi bank-bank. Ini membuat ngeri banyak institusi keuangan asing yang selama itu membuka kantor di situ. Peluang ini dimanfaatkan oleh Cayman. Meski politik luar negeri dan gubernur berada di tangan Inggris, soal-soal yang lain ditentukan oleh orang Cayman sendiri, termasuk kebijaksanaan keuangan. Jadi, bank sentral Inggris, misalnya, tak punya kekuasaan apa-apa di Cayman. Dan sudah lama Cayman menjalankan kebijaksanaan tak memungut pajak simpanan uang. Ke kepulauan yang ditemukan oleh Columbus di tahun 1503 inilah institusi keuangan dari Bahama menengok. Bila mereka kemudian beterbangan ke Cayman, karena pada 1973 itu orang Cayman membuat landasan pesawat jet dan memperbaiki sarana komunikasinya yang lain -- dua sarana yang ternyata mengubah sarang nyamuk ini menjadi "surga bagi penyimpan uang". Dan, bimsalabim, dalam tempo kurang dari dua dasawarsa, kepulauan ini sudah berubah: dari masyarakat nelayan menjadi masyarakat modern yang berorientasi ekonomi, berlandaskan pada dua sektor: keuangan dan turisme. Di kepulauan berpendudukan sekitar 26.000 ini, tiap tahun kedatangan 600.000 turis via kapal pesiar atau pesawat jet. Kemiskinan yang menjadi ciri penduduk kawasan Karibia tak lagitampak di Cayman. Kepulauan ini sesumbar punya pendapatan perkepala US$ 20.000. Angka sebesar itu mungkin hanya dikalahkan oleh angka pendapat per kepala di Brunei Darussalam. Tapi memang biaya hidup juga tinggi di Cayman. Warga kepulauan ini -- yang menganggap memiliki mobil, rumah berpenyejuk udara, makan direstoran mewah, menyekolahkan anak di sekolah mahal adalah hal yang lumrah -- kerap bolak-balik ke Miami, Amerika Serikat, hanya untuk berbelanja. Itulah berkat keajaiban ekonomi yang terjadi. William Arley Chishom, seorang bankir warga setempat, mengalami sendiri keajaiban itu. Chisom yang lahir di tahun 1960, bersaudara tujuh orang, tumbuh dewasa di sebuah gubuk kecil tanpa listrik, pompa air, apalagi telepon. Keluarga ini, sebagaimana umumnya orang Cayman, memperoleh air dari sumur bersama. Untuk pergi kesekolah, Chisom harus berjalan kaki sejauh 8 km. Malam hari, Chishom kecil belajar dengan penerangan lampu minyak. Kini Chishom, bersama isteri dan dua anaknya, bermukim dikondominium yang serba lengkap dan modern: dilengkapi televisi, video, mesin cuci, dan sebagainya. Keliling dunia di hari libur panjang bukan hal yang istimewa bagi keluarga ini. Chishom kini adalah salah seorang eksekutif di Bank Nova Scotia Trust Co, yang beroperasi di Cayman. Bank Nova Scotia, yang banyak pelanggannya di Georgetown, ibu kota Cayman, menawarkan jasa keuangan skala besar, termasuk perdagangan mata uang dan transaksi perdagangan lain pada tokoh- tokoh kaya yang tak ingin asal-usul duitnya dilacak. Di Cayman kisah sukses Chishom bukan hal yang aneh. Ia mewakili cerita sukses kehidupan anak muda Cayman yang berpendidikan, yang jumlahnya sekitar sepertiga dari penduduk seluruhnya. Nasib mereka berubah 180 derajat sejak Cayman menjadi pusat keuangan. "Pada akhir 1980-an kami mengalami boom yang dialami oleh sedikit negara," tutur Vassel Johnson, bekas menteri keuangan dan salah seorang arsitek program pengembangam Cayman. Namun, pertumbuhan ekonomi yang pesat di Cayman tak menghapuskan struktur kelas di masa kolonial. Walau banyak pegawai senior adalah warga Cayman, bankir dan pengacara puncak kebanyakan berkulit putih, yang umumnya datang dari Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat. Mereka itulah yang bertempat tinggal di permukiman-permukiman superelite di sepanjang pantai Cayman, yang harga per unit termurah US$ 1,25 juta atau sekitar Rp 2,5 milyar. Sebuah permukiman yang bercirikan adanya klub-klub tenis dan perahu pesiar. Warga Cayman kelas atas, seperti Chisom itu, memilih permukiman yang lebih sederhana, yang terletak di dalam Kota Gergetown. Ini permukiman dengan ciri yang lain lagi: pompa bensin, warung fastfood, pasar swalayan, dan tempat minum. Adapun hiasan di bank-bank, kantor pengacara, dan kantor pemerintah boleh dibilang senada: gambar Ratu Inggris Elizabeth II, lalu gambar reproduksi Westminster Abbey dan jam dinding raksasa Big Ben dari abad ke-19. Slogan kantor-kantor itu pun mirip: bahwa reputasi Cayman bisa diandalkan. "Pada awal tahun 1980-an banyak duit panas penjualan narkotik parkir di kepulauan ini. Tapi masa-masa itu sudah lewat. Memang kami menyimpan uang dari seberang, tapi kami tak lagi menggaet uang kotor," kata Thomas Jefferson, menteri keuangan Cayman. Dulu, saat bisnis masih jarang, praktek bank lebih santai, tutur Peter Tomkins, direktur utama Bank Cayman. "Kini sudah banyak sekali bisnis resmi," kata Tomkins, yang menjadi bankir di Cayman sejak tahun 1969. "Untuk terlibat dalam bisnis uang panas yang berisiko, sekarang jadi tak masuk akal," tambahnya. Kini referensi untuk nasabah baru, misalnya, dicek lebih ketat. Menurut Tomkins, ia menampik nasabah yang tak lolos pemeriksaan. Misalnya, orang dengan reputasi tak jelas, yang ingin secepatnya buka rekening jutaan dolar di Cayman, sulit diterima. Bagi para penegak hukum di Amerika Serikat, Cayman mulai menjadi masalah sejak tahun 1966. Pada tahun itu koloni Inggris ini mulai melebarkan statusnya menjadi surga duit. Ketika itulah banyak warga AS yang mau menghindari tingginya pajak di negara sendiri lalu mengirimkan uangnya ke bank-bank di Cayman. Para petugas pajak AS tentu saja tak suka dengan keadaan macam itu, dan menerapkan peraturan ketat bagi bankir yang berbasis di Cayman bila membuka cabangnya di Amerika. Sepuluh tahun kemudian pemerintah Cayman menjawab langkah pemerintah AS. Di tahun 1976 diturunkanlah undang-undang hubungan kepercayaan. Yakni mengancam bank dan para pejabat lokal yang membeberkan informasi tentang nasabahnya pada pemerintah asing sebagai perbuatan pidana. Para baron narkotik menganggap peraturan 1976 ini sebagai janji keamanan untuk uang panas, dan banyak di antara gembong narkotik menyembunyikan uang haram mereka di kepulauan ini. Washington tak mau kalah. Pada awal 1980-an AS meningkatkan tekanan pada Cayman, mendesak pemerintah Cayman untuk membahas kasus duit narkotik. Akhirnya pada tahun 1984 Cayman setuju membersihkan citra buruknya untuk menjaga hubungan baik dengan Washington. Koloni itu pun menandatangani kesepakatan narkotik dengan AS: kesediaan kerja sama dalam kasus-kasus narkotik. Dua tahun kemudian kedua pemerintah meneken perjanjian yang lebih luas, yang diratifikasi pada tahun 1988. Dengan kesepakatan itu Washington berhak meminta informasi pada bank-bank di Cayman dalam kasus duit narkotik. "Tapi investigasi AS harus melewati tahap lebih lanjut dulu, sebelum meminta info pada Cayman. Dan info tak termasuk soal penyelewengan pajak, karena tak ada kasus pajak di sini," kata Alan Ratcliffe, kepala polisi Kepulauan Cayman. Akhir tahun silam, ada 30 permintaan informasi dari AS. Empatbelas di antaranya kasus narkotik dan sisanya kasus penggelapan, termasuk soal BCCI, kasus bank internasional yang konon menggunakan cara-cara kekerasan dalam menyelesaikan persoalannya dengan para nasabah, dan yang kemudian dinyatakan pailit. Sejumlah cabang BCCI di berbagai negara ditutup. Sebelumnya, dua tahun lalu, ada kesepakatan baru pula: para bankir Cayman membatasi jumlah setoran tabungan hanya sampai US$10.000, bila ada kecurigaan terhadap bersih-tidaknya uang itu. Di Cayman, jumlah itu memang tak tergolong besar. Pasar swalayan dikepulauan itu tiap harinya mendepositkan uang lebih besar dari jumlah itu. Tapi itulah jumlah yang diminta oleh pemerintah Amerika, untuk membatasi simpanan uang para "pengusaha bertas diplomat" yang dicurigai menjadi kaki tangan pedagang narkotik. Soalnya, begitu duit disimpan di bank, dana itu sulit diburu. Lewat peralatan komunikasi modern, duit itu bisa dikirim secara elektronik ke mana pun di dunia ini. Peraturan yang lain di Cayman juga diperketat. Sejak 1989, perseorangan tak lagi diberi lisensi mendirikan bank. Bank perseorangan merupakan basis keuangan yang mudah bagi sejumlah perusahaan internasional, dan merupakan tempat aman untuk menyembunyikan uang panas. "Bagi mereka yang ingin mendirikan bank perseorangan, Cayman bukan lagi tempatnya," kata John Atkinson, bekas inspektur bank di Cayman. Dan pada akhirnya pemberian lisensi ini menjadi satu-satunya cara untuk mengontrol bonafiditas bank di Cayman. Soalnya, meski ada pengawasan pembukuan oleh inspektur bank, tak cukup banyak anak buah inspektur untuk memeriksa pembukuan bank-bank satu persatu. Pada 1988, contohnya, saat pasukan AS menginvasi Panama untuk menangkap Jenderal Noriega, sejumlah bank Panama berupaya menyelamatkan dan memarkir duit ke Cayman. Permintaan mereka ditolak. Dan BCCI, bank internasional yang bangkrut itu, yang beroperasi di Georgetown sejak 1970-an, sekarang ini tak lagi diizinkan berdiri. "Kini Cayman ingin menjadi tuan rumah hanya pada bank mapan." FS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini