Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Sutradara Yandy Laurens meluncurkan film 1 Kakak 7 Ponakan pada Sabtu, 25 Januari 2025.
Ini film kedua Yandy yang diadaptasi dari karya Arswendo Atmowiloto.
Tulisan-tulisan Arswendo yang penuh humor juga menjadi inspirasi Yandy dalam berinteraksi sehari-hari.
SUTRADARA Yandy Laurens menjadikan Arswendo Atmowiloto panutan. Tulisan-tulisan Arswendo yang penuh humor tak hanya menjadi inspirasi bagi film yang dia buat, tapi juga dalam menjalani kehidupan. “Ada kebahagiaan yang lahir dalam diri saya waktu membaca karya-karyanya,” kata Yandy, 35 tahun, kepada Tempo, Kamis, 16 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sineas kelahiran Makassar ini mengenal Arswendo saat hendak membuat Keluarga Cemara pada 2018. Film ini diadaptasi dari cerita bersambung karya Arswendo yang dijadikan sinetron dengan judul sama pada pertengahan 1990-an. Saat itu Yandy langsung jatuh hati. “Rasanya hangat. Dia sangat rileks, penuh canda, tapi juga sangat menghormati semua orang,” ujar sutradara terbaik dalam Festival Film Indonesia 2024 lewat Jatuh Cinta Seperti di Film-Film ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sayangnya, pertalian itu tak berlangsung lama. Arswendo meninggal pada 2019 saat berusia 70 tahun dengan mewariskan ribuan tulisan, termasuk naskah 1 Kakak 7 Ponakan yang dijadikan sinetron pada 1996. Yandy mengangkatnya ke layar lebar dan dirilis pada Sabtu, 25 Januari 2025. Setelah membuat dua film dari karya Arswendo, Yandy punya keinginan lanjutan, yaitu menulis biografi idolanya tersebut. ●
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo