Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PANDEMI Covid-19 membuat seksolog Zoya Amirin kelimpungan. Semua kontrak menjadi pembicara sejak Maret hingga Mei lalu dibatalkan penyelenggara. Padahal itu sumber utama pendapatannya untuk menghidupi ayah, ibu, dan anaknya. “Saya sama sekali enggak tahu tiga bulan itu mau makan apa. Stres banget!” katanya, Kamis, 25 Juni lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Zoya, 44 tahun, makin kebingungan ketika kawannya memintanya mencarikan duit untuk menyewa tempat tinggal sementara bagi para tenaga medis yang menangani Covid-19 di Yogyakarta. Beberapa petugas medis itu diusir pemilik kontrakan yang takut tertular virus corona. “Mau bantu, tapi kalau uang, saya enggak bisa,” ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sang teman ternyata memintanya menggerakkan masyarakat mengulurkan tangan. Melalui gerakan Wisma Tenaga Medis, mereka menggalang dana lewat Kitabisa. Zoya menjelaskan program tersebut lewat Instagram Live. Dalam dua pekan, terkumpul uang sekitar Rp 80 juta. “Senang sekali bisa melakukan sesuatu saat enggak punya uang,” katanya.
Dari acara itu, banyak orang kemudian mengundang Zoya memberikan edukasi seputar seks lewat berbagai aplikasi, seperti Instagram Live dan Zoom. Dompetnya pelan-pelan kembali terisi. Ia juga mendapat berkah lain. Instagram akhirnya memverifikasi akun miliknya. Padahal, sejak 2019, berulang kali permintaan verifikasinya ditolak. Zoya waswas karena banyak yang menyalahgunakan nama dan fotonya untuk bikin akun palsu yang digunakan buat menipu. “Baru saya minta seminggu, langsung centang biru, ha-ha-ha...,” ujarnya. Centang biru adalah tanda akunnya terverifikasi asli.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo