Aktivis sekaligus advokat hak asasi manusia, Asfinawati, mengatakan para aktivis Kamisan telah menyetujui bahwa aksi kali ini menjadi kali terakhir mereka mengirimkan surat kepada pemimpin negara.
“Tidak masuk akal kami memberikan surat kepada presiden untuk menuntaskan pelanggaran HAM, jika pelaku pelanggaran HAM adalah presiden itu sendiri,” ucap Asfinawati di Aksi Kamisan yang digelar di seberang Istana Merdeka, Jakarta Pusat, pada Kamis, 17 Oktober 2024.
Ia menuturkan, Aksi Kamisan kali ini merupakan akhir untuk menuju awal yang baru. Asfinawati menilai
pelantikan Prabowo Ahad besok sebagai babak baru dari pembajakan demokrasi negara. “Kejahatan itu bukan lagi ada di pinggir-pinggir, kejahatan itu tidak merayap di waktu malam,” ucapnya. “Tapi kejahatan itu secara terang benderang akan dilantik menjadi orang nomor satu dalam sistem presidensial Indonesia”.