Persediaan makanan yang tidak mencukupi, angka malnutrisi yang mengkhawatirkan, dan penyebaran penyakit terjadi di Jalur Gaza, mengancam kehidupan banyak anak di wilayah tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Badan anak-anak PBB, United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF), pada Desember lalu menyatakan risiko kelaparan sangat tinggi di Jalur Gaza. Laporannya memperingatkan akan terjadinya kerawanan pangan akut yang akan berdampak pada semua anak di bawah usia lima tahun di Gaza.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nagham Abu Libda, ibu dari tiga anak, mengungsi dari Jabalia di Gaza utara ke Rafah di selatan pada Desember lalu. Ia kini berjuang untuk menyediakan makanan yang cukup untuk anak-anaknya, terutama anak kembarnya yang berusia 18 bulan. Abu Libda terpaksa berhenti memberi mereka susu dan menggantinya dengan sisa roti yang direndam dalam air.
UNICEF memperkirakan bahwa dalam beberapa minggu mendatang, setidaknya 10.000 anak di bawah usia lima tahun akan menderita malnutrisi atau wasting parah yang paling mengancam jiwa, dan mereka memerlukan makanan terapeutik.
Sistem kesehatan di Gaza sedang runtuh. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, lebih dari dua pertiga rumah sakit di Gaza telah ditutup karena kerusakan akibat konflik yang sedang berlangsung atau kurangnya bahan bakar, air, dan pasokan medis.
Menurut badan Reliefweb PBB, gencatan senjata kemanusiaan yang segera dan permanen adalah satu-satunya solusi untuk menghindari kelaparan di Gaza.
Video: CCTV+
Editor: Dwi Oktaviane