Penunjukan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wali kota Solo oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP memantik kembali pro-kontra menyangkut politik dinasti. Di satu sisi politik dinasti dikhawatirkan menyuburkan nepotisme yang selalu rentan menjadi pintu masuk kolusi dan korupsi.
Dinasti politik juga dianggap berbahaya bagi demokrasi karena membatasi keragaman aspirasi dan partisipasi politik. Tapi ada juga pandangan yang menyatakan tidak relevan berbicara mengenai politik dinasti dalam sistem demokrasi elektoral karena pada akhirnya rakyatlah yang memilih secara langsung. Ini pula jawaban Jokowi saat ditanya soal pencalonan Gibran. Diskusi ini dimasudkan untuk membahas kecenderungan politik dinasti di Indonesia dan peran partai. Bagaimana posisi partai dalam politik dinasti selama ini? Sejauh mana politik dinasti membahayakan demokrasi dan kepentingan orang banyak.
Tim Tempo.co
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini