Gempa berkekuatan 7,9 skala Richter yang mengguncang Myanmar pada 28 Maret lalu membuat ibu kota kerajaan Burma itu hancur menjadi puing-puing.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikenal juga sebagai Ava, yang berarti "kota permata", Inwa di wilayah Mandalay adalah ibu kota kuno Myanmar dari abad ke-14 hingga abad ke-19 dan merupakan rumah bagi 961 bangunan dan pagoda kuno.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kota itu, yang juga merupakan objek wisata populer, telah mempersiapkan diri untuk dinominasikan ke dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO, demikian laporan media lokal.
Namun, gempa bumi dahsyat itu mengubah segalanya. Saat tanah bergemuruh sekitar pukul 12.50 Jumat lalu waktu setempat, bangunan-bangunan kuno Inwa, termasuk biara, stupa, bangunan berusia berabad-abad, runtuh.
Hingga 2 April, gempa tersebut merusak total 21.783 rumah, 805 gedung perkantoran, 115 unit perumahan staf, 1.041 gedung sekolah, 921 biara dan biarawati, 1.690 pagoda, 312 bangunan keagamaan lainnya, dan 48 rumah sakit dan klinik di seluruh negeri, media resmi melaporkan.
Jumlah korban tewas akibat gempa berkekuatan 7,9 skala Richter di Myanmar telah meningkat menjadi 3.354, dengan 4.508 orang terluka dan 220 orang hilang, menurut media resmi Myanmar Radio and Television pada hari Jumat.
Video: CCTV+
Editor: Dwi Oktaviane