Massa dari berbagai elemen menggelar Aksi Bela Rempang 209 yang dipusatkan di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, Rabu, 20 September 2023.
Verry Kustanto selaku Koordinator Lapangan Aksi Bela Rempang 209 yang berasal dari Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) memberikan taksiran massa yang datang mencapai 4000-an orang, dari yang sebelumnya ditargetkan hanya 500 orang.
"Yang hadir banyak karena kita di sini hanya menyuarakan saja, ini bukti kebesaran dari Allah SWT, karena yang menggerakkan hati adalah Allah. Kami dari koordinator lapangan hanya menjaga agar aman terkendali” kata Verry kepada awak media.
Salah seorang peserta Aksi Bela Rempang, bernama Rusnandar, mengatakan dirinya datang secara pribadi dan independen, tidak mengikuti organisasi masyarakat (ormas) apapun. Ia mengaku datang mengikuti aksi karena merasa mempunyai ikatan hati, panggilan hati, serta kesadaran diri.
“Saya pribadi tidak ikut ormas apapun, saya independen. Saya datang ke sini punya ikatan hati, saya datang dengan panggilan hati dan kesadaran diri. Hati kita bereaksi, hati kita menyatakan ketidakadilan itu harus ditolak,” katanya kepada Tempo.
Ia mengatakan seharusnya pemerintah lebih mengutamakan kemaslahatan karena banyak Masyarakat Pulau Rempang yang sudah ratusan tahun menempati tanah tersebut dan hal itu sudah menjadi hak adat mereka.
Aksi ini diikuti misalnya Front Persaudaraan Islam (FPI), Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF), dan sejumlah organisasi masyarakat (ormas) lainnya yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR).
Aksi demo ini berlangsung dengan damai, para demonstran meminta kepada pemerintah untuk meninjau ulang kembali soal permasalahan di Pulau Rempang. Mereka berharap agar jangan sampai yang lebih berhak justru disingkirkan dan yang tidak berhak malah diberi tempat di Pulau Rempang.
Seperti diketahui sebelumya, rencana pengosongan Pulau Rempang menuai banyak penolakan dari warga setempat. Pengosongan ini berkaitan dengan Proyek Strategis Nasional Rempang Eco City.
Foto: tempo.co
Video: tempo/ I Gusti Ayu
Editor: Ridian Eka Saputra
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini