Psikiater di RSCM Jakarta, Kristiana Siste Kurniasanti, mengatakan kecenderungan orang melakukan judi online dapat menurun secara genetik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Itu bisa menurun, dan memiliki kontribusi terhadap seseorang untuk melakukan hal yang sama daripada yang tidak memiliki faktor genetik," jelas Kepala Divisi Psikiatri Adiksi, Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu.
Tidak hanya judi online, ia juga mengungkapkan penurunan sifat kecanduan judi pada keturunan diakibatkan berkurangnya hormon dopamin atau senyawa kimia di dalam otak yang dapat meningkatkan suasana hati secara internal. Hal tersebut dapat mempengaruhi keturunan secara genetik sehingga keturunan yang dihasilkan juga dapat memiliki kecenderungan untuk melakukan hal serupa seperti yang dilakukan orang tuanya.
Foto: Shutterstock, Pixabay
Editor: Dwi Oktaviane