Rachman Sabur: Teater Berfungsi Memberikan Penyadaran

Sutradara Teater Payung Hitam, Rachman Sabur, bercerita soal kisah di balik pertunjukan Wawancara dengan Mulyono.

27 April 2025 | 12.00 WIB

Perbesar

Pendiri Teater Payung Hitam Rachman Sabur di gedung Tempo, Jakarta, 17 April 2025. Tempo/Ratih Purnama

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Ringkasan Berita

Pementasan Wawancara dengan Mulyono oleh Teater Payung Hitam sempat dilarang.
Rachman Sabur memadukan teater tubuh dan kata-kata dalam pertunjukannya.
Bagi Rachman Sabur yang pernah terserang stroke, teater merupakan terapi pemulihan.

JAM dinding di ruang studio TV Tempo, Palmerah, Jakarta Barat, menunjukkan waktu sudah lewat dari pukul 22.00 WIB. Namun kesibukan masih terasa di ruangan itu pada Rabu, 16 April 2025. Sesosok pria dengan rambut dan kumis berwarna perak tampak hilir mudik. Ia adalah Rachman Sabur, 68 tahun, pendiri sekaligus sutradara kelompok teater legendaris asal Bandung, Jawa Barat: Teater Payung Hitam.

Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini

Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
Akses penuh seluruh artikel Tempo+
Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
Fitur baca cepat di edisi Mingguan
Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo

Lihat Benefit Lainnya

wawancara-dengan-mulyono

rachman-sabur

teater-payung-hitam

seni-pertunjukan

teater

Praga Utama

Lulusan Jurusan Jurnalistik Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran pada 2011. Bergabung dengan Tempo di tahun yang sama sebagai periset foto. Pada 2013 beralih menjadi reporter dan saat ini bertugas di desk Wawancara dan Investigasi.

Edisi 27 April 2025