Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KANTOR orang sibuk. Begitu kesan pertama yang didapat ketika memasuki ruang kerja Perdana Menteri Malaysia, dr. Mahathir Mohamad, di Kuala Lumpur, Senin 5 Oktober lalu. Sebuah map dengan tulisan "Rahsia" berisi kumpulan dokumen setebal hampir 10 sentimeter berada di atas meja, mendominasi berbagai buku, dokumen, dan peralatan kantor lainnya yang bertebaran di sekelilingnya. Dua buah komputer pribadi (PC) dan sebuah laptop Toshiba berada di meja samping dan dari tampilannya terkesan sering digunakan.
Dokter M, yang duduk di belakang meja kerjanya, mengeluh tentang sikap rakyat Indonesia, terutama persnya, yang dinilainya memberitakan keadaan di Malaysia dengan sangat berpihak. Itu sebabnya, kata ayah empat anak ini, ia bersedia menerima Fikri Jufri, Bambang Harymurti, dan Rully Kesuma dari TEMPO untuk sebuah wawancara khusus yang berlangsung selama 1 jam 12 menit. "Ada sedikit salah paham antara Malaysia dan Indonesia dan ini tidak sehat bagi hubungan kedua negara," katanya dalam bahasa Melayu yang bercampur Inggris. Berikut adalah petikan wawancara itu.
Yang dimaksud dengan selisih paham itu?
Kami-kami di sini, para pendukung pemerintah, merasa kecewa karena kelihatannya rakyat Indonesia, khususnya media di Indonesia, memihak sebuah pihak tanpa mendengar pihak yang lain. Jadi, kalau hal ini terus terjadi, hubungan antara kita mungkin akan terganggu.
Mungkin karena di Indonesia masih mengalami euforia reformasi?
(Tertawa). Reformasi di Indonesia lain. Reformasi di Malaysia lain. Kita bermula dari tesis yang tidak sama. Di sini (Malaysia) sejak dulu selalu ada pemilihan dan saya pun bisa dikalahkan dalam pemilihan umum. Bahkan, dapat dikeluarkan oleh partai. Dulu, partai UMNO memecat saya (tertawa lagi). Jadi, kita di sini tak bisa selamat jika melakukan dosa kepada partai atau kepada rakyat.
Dalam pemilihan umum mendatang Anda akan mencalonkan diri lagi?
Belum tentu. Saya sebenarnya pernah membuat keputusan untuk berhenti tahun ini. Ini telah saya siapkan, tapi saya tak memberi tahu siapa pun. Soalnya, saya ingin mempertimbangkan keadaan di dalam negeri. Namun, karena krisis ekonomi yang terjadi, saya merasa tak boleh mundur. Saya terpaksa bekerja keras untuk memulihkan kembali keadaan ekonomi. Jika bukan karena soal krisis ekonomi ini, tadinya saya memutuskan mundur setelah pertemuan APEC. Itu keputusan saya sendiri. Itu sebabnya tahun lalu saya mengambil cuti dua bulan untuk melihat bagaimana Seri Anwar menjalankan negara.
Betulkah, selama Anda cuti, Datuk Anwar Ibrahim telah melakukan tindakan yang tidak Anda setujui seperti pembersihan?
Tidak juga. Dia tidak melakukan pembersihan. Tapi kita tak perlu menjelaskan apa saja yang dilakukannya. Sebenarnya, ia malah menghalangi sebuah upaya penyidikan terhadap sekretarisnya, tapi saya tak yakin apakah itu dilakukan ketika saya cuti atau bukan. Namun, tak ada masalah antara saya dan dia selama saya cuti. Dia memang berbicara tentang perlunya peningkatan upaya pengikisan korupsi dan transparansi, tapi ini tidak lama. Saya tidak berbicara soal itu, tapi mengambil tindakan langsung soal itu dan saya sendiri, sebelum Musyawarah Agung UMNO berlangsung tahun lalu, membeberkan daftar siapa saja yang mendapat berbagai proyek pemerintah dan ini termasuk juga sanak keluarga Seri Anwar. Ini semua dipaparkan secara terbuka. Bahkan, saya juga menjelaskan apa saja yang telah dilakukan oleh Kantor Perdana Menteri. Tetapi dia (Anwar) tidak. Apa yang dilakukan Kementerian Keuangan itu sampai sekarang kami tak tahu. Kami baru mulai mengadakan penyelidikan untuk mengetahui siapa saja sebenarnya yang mendapatkan proyek-proyek pemerintah itu. Ini sedang kami lakukan. Tapi kami sudah tahu beberapa orang tertentu yang mendapatkan banyak proyek dari Kementerian Keuangan yang telah disetujui oleh Kementerian tanpa setahu saya.
Jadi, pertentangan Anda dengan Datuk Anwar bukan karena perbedaan dalam kebijakan ekonomi?
Antara dua manusia tak ada persamaan pendapat seratus persen. Kadang-kadang ada persamaan, kadang-kadang ada perbedaan. Namun, itu tak membuat kami menjadi renggang atau menimbulkan keinginan di hati saya untuk memberhentikan Seri Anwar. Tidak.
Jadi, kapan persisnya keputusan untuk memberhentikan Datuk Anwar muncul? Dia kan sebelumnya dipersiapkan sebagai pengganti Anda?
Sebenarnya, yang memasukkan dia ke UMNO itu saya sendiri. Setelah itu, saya yang melantiknya menjadi pembantu menteri, lalu sebagai menteri di kementerian yang penting, termasuk Kementerian Pendidikan, Kementerian Pertanian, hingga Kementerian Keuangan, suatu jabatan yang cukup tinggi dalam kabinet. Tak lama setelah masuk UMNO, ia menyatakan ingin menjadi ketua pemuda UMNO, melawan Haji Suhaimi. Saya mendukungnya walaupun ia baru saja menjadi anggota UMNO dan Haji Suhaimi sudah lama dan banyak orang lain lagi juga sudah lama. Tapi saya tetap mendukung dan ia akhirnya dipilih menjadi ketua pemuda UMNO. Kemudian, ia ingin menjadi sekjen dan ini saya dukung hingga ia berhasil mendapatkannya. Sesudah itu, ia ingin menjadi wakil presiden UMNO, ia ingin menggantikan Gafar Baba. Tapi, dalam tradisi UMNO, posisi wakil presiden tidak dipertandingkan karena wakil presiden ini otomatis akan naik bila presiden mundur atau berhalangan. Tapi ia mendesak, meminta saya. Ia datang menemui saya supaya keinginannya itu tercapai. Saya sebenarnya tidak memberikan pembenaran, tapi dalam sebuah acara saya pernah mengatakan "orang lama harus memberi tempat pada orang baru supaya ada pembaruan di dalam partai". Pernyataan ini sebenarnya saya buat karena ada pemimpin-pemimpin di tingkat bagian seperti di Trengganu yang sudah lama dan tak mau mundur dari jabatannya. Jadi, pernyataan itu saya tujukan pada mereka, tapi ditafsirkan bahwa saya menujukannya kepada Pak Gafar Baba. Jadi, ia (Anwar) menggunakan pernyataan itu sebagai izin dari saya, padahal saya tak pernah memberikannya. Tapi, kalau ia menggunakan itu, saya pun tak menghalanginya. Dan tanpa disangka-sangka, dari 160-an suara, lebih dari 130 suara mendukung Anwar sehingga Datuk Gafar Baba tak dapat melanjutkan jabatannya. Maka, ia (Anwar) naik dan saya menerimanya sebagai wakil saya. Dan saya bekerja bersama dengannya. Bahkan, saya menyatakan berkali-kali bahwa inilah orangnya yang akan menggantikan saya apabila saya berhenti. Segala keberatan atas pernyataan saya itu saya tolak. Walaupun ada laporan-laporan tentang sepak terjangnya yang tak disenangi oleh anggota partai yang lain, saya tetap mempertahankannya. Saya tak terima. Saya katakan semua itu fitnah. Sampai pada suatu ketika, saya tak dapat lagi mengacuhkan tuduhan-tuduhan itu.
Kapan hal itu terjadi?
Itu baru saja. Dimulai tahun lalu. Hanya, sekarang saya menghadapi masalah karena pengadilan hari ini menyatakan melarang siapa pun untuk berbicara hal-hal yang berkenaan dengan kasus dakwaan terhadap Datuk Seri Anwar Ibrahim. (Ia memperlihatkan dokumen pengadilan itu dan kemudian bicara panjang off the record.)
Anda mengakui putra Anda juga mendapatkan proyek pemerintah. Apa dapat diperjelas lagi?
Ia memang menjalankan usaha. Ia berusaha sendiri dan tidak melibatkan pemerintah. Perusahaannya sudah besar ketika ada satu tender proyek pemerintah ditawarkan. Keputusan pemenang proyek itu dilakukan oleh kementerian dan saya tidak ikut memutuskan. Memang sudah menjadi kebiasaan jika ada anggota keluarga yang mengikuti suatu tender, pejabat yang mempunyai hubungan keluarga itu tidak ikut dalam menentukan siapa pemenang tender proyek tersebut. Apa yang didapat (anak saya) dari tender itu sedikit dibandingkan yang diperolehnya dari kegiatannya yang lain.
Putra Anda ini sudah termasuk kelompok pengusaha kuat?
Kuat tapi tidak termasuk dalam kelompok besar. Ia itu di pertengahan saja. Proyek yang besar-besar didapat oleh orang lain yang tak ada hubungan keluarga dengan saya, bahkan kadang kala saya tak kenal. Mereka mendapatkannya karena kemampuan mereka.
Mata Datuk Anwar Ibrahim sembab, diduga dipukul polisi di tahanan. Mengapa ini bisa terjadi?
Ia ditangkap polisi. Banyak orang lain pernah ditangkap polisi sebelum ini tapi tak pernah ada yang dipukul. Termasuk dia, ada 17 orang yang ditangkap berdasarkan Undang-Undang Keselamatan Negara (ISA) dan yang lain sedikit pun tak ada yang cedera. Mengapa Datuk Seri Anwar cedera? Sedangkan polisi tahu, ia akan segera dihadapkan ke pengadilan. Ini menjadi pertanyaan. Mungkin saja polisi memukul dia tapi kita tak bisa main tuduh saja. Kita sedang membuat penyelidikan. Kalau ada yang salah, kita hukum. Kalau ada polisi yang salah, kita hukum.
Bagaimana hasil penyelidikan itu?
Itu masih berjalan, belum ada kesimpulan, dan cederanya juga sedang diperiksa tim dokter. Jadi, (pemukulan) itu bukan perintah kita. Kalau tim dokter mengatakan ia dipukul, itu berarti betul, kita terima. Juga, kita mesti menghukum yang memukul karena kejadian ini tidak menguntungkan Kerajaan.
Mengapa cara penangkapannya begitu kasar?
Tidak kasar. Yang sebenarnya, ia tahu undang-undang kita tidak memperbolehkan adanya pengumpulan massa secara besar-besaran tanpa izin polisi. Tapi, setelah ia diberhentikan dari jabatan Wakil Perdana Menteri dan Wakil Presiden UMNO, ia mengadakan pengumpulan massa di berbagai tempat. Melecehkan udang-undang yang diketahuinya tak sepatutnya ia lakukan. Polisi tidak mengambil tindakan apa-apa. Padahal, di berbagai tempat, di Kelantan, Selangor, dan tempat lain yang dikunjunginya, ia mengadakan pengumpulan massa besar-besaran. Itu sudah melanggar undang-undang dan polisi belum mengambil tindakan. Akhirnya, ia diberi tahu bahwa ia akan ditangkap di bawah akta ISA. Namun, ketika kita mengadakan pesta olahraga Persemakmuran baru-baru ini, ia terus saja mengadakan pertemuan-pertemuan dan polisi tidak berbuat apa-apa. Seharusnya, polisi mengambil tindakan lebih awal karena ia sudah melanggar undang-undang. Pada hari Ahad, ia mengadakan pertemuan di Masjid Negara dan kemudian bersama dengan para pengikutnya pergi ke Markas Besar UMNO. Tapi ia tak sampai ke sana. Di tengah jalan ia berhenti. Para pengikutnya meneruskan perjalanan dan masuk ke Museum UMNO kemudian mengoyak barang-barang di sana. Di situ ada yang mengatakan akan membakar rumah Perdana Menteri. Dia (Anwar) memang tak di sana, tetapi jelas sekali kejadian ini disebabkan oleh ucapannya di Masjid Negara. Berarti, ia menghasut, menyuruh rusuh. Jika ia menghasut dan menyuruh rusuh, ia melanggar undang-undang tentang keselamatan dan ketenteraman negara. Undang-undang ini ada di bawah ISA dan ia ditangkap karena itu, bukan karena kesalahan lain, bukan karena kesalahan yang dituduhkan di pengadilan tentang korupsi dan sebagainya itu. Ia ditangkap karena ia menyuruh orang merusuh.
Mengapa polisi harus memakai topeng ketika menangkapnya?
Kita tahu, polisi juga punya keluarga. Mereka tak ingin dikenali. Itu adalah pakaian mereka di mana-mana agar umum tidak mengenali mereka karena jika mereka dikenali, mereka akan menemui kesulitan untuk menjalankan tugas. Itu seragam polisi.
Apa betul Anwar Ibrahim ditangkap karena mengampanyekan reformasi?
Yang pertama kali menyebut kata reformasi sebetulnya adalah saya. Dua tahun silam, dalam acara Musyawarah Agung UMNO, saya sebut soal perlunya kita mempunyai cultural reformation, reformasi kebudayaan. Itu dari saya, bukan dia. Hanya, ia membantu dengan mengatakan harus mencetuskan civil society, masyarakat madani.
Bukankah sangat disayangkan bahwa tokoh yang sudah lama Anda persiapkan tiba-tiba harus tersingkir?
Ya. Saya amat sedih sebenarnya. Sebab, saya pikir sudah tiba waktunya saya mundur. Saya sudah berusia 73 tahun, entah tersisa berapa tahun lagi. Dan (waktu itu) saya sudah berniat berhenti dan merasa lega sekali karena ada pengganti, seorang yang bersama-sama saya dalam membuat rencana-rencana sehingga memudahkan bagi saya untuk pergi. Saya tak ingin menunda lagi. Tapi ternyata ia melakukan perbuatan yang tak bisa saya tolerir. Saya tak bertanggung jawab kalau saya membenarkan orang yang seperti ini memegang jabatan yang begitu tinggi.
Jadi, sekarang siapa yang Anda siapkan sebagai pengganti?
Saya tak menyiapkan siapa pun. Saya hanya menyiapkan satu orang itu saja. Harapan saya hanya pada dia karena kita punya sistem. Orang nomor dua akan menggantikan nomor satu. Setelah itu ditentukan siapa nomor dua. Partai akan menentukan siapa yang menjadi deputi. Jadi, kalau ada pertukaran, itu di tingkat deputi saja, di presiden tidak. Walaupun Tengku Razaleigh sempat menantang saya, tapi itu melawan tradisi. Kita tak bisa menantang nomor satu. Pertarungan adalah untuk nomor tiga yang akan naik ke nomor dua. Jadi, ia sudah tetap dan saya sudah mengatakan berkali-kali kepada UMNO, inilah orangnya. Saya percaya penuh kepadanya. Saya sanggup pergi dua bulan istirahat ke luar negeri dan menyerahkan segala-galanya kepadanya sebagai pejabat perdana menteri. Itu pada 1997. Kalau saya tak percaya kepadanya, tak akan saya lakukan itu. Apalagi kalau katanya ada konspirasi. Kalau ada konspirasi, begitu banyak orang yang terlibat. Saya, menteri-menteri saya, anggota Majlis Tertinggi yang berjumlah 40 orang. Juga polisi, kementerian kehakiman, kejaksaan. Dan orang-orang yang menuduh Datuk Seri Anwar bukan hanya satu-dua orang. Banyak orang yang menuduh Datuk Seri Anwar. Tak mungkin saya melakukan konspirasi dengan orang sebanyak itu dalam mengambil tindakan untuk menjatuhkan Datuk Seri Anwar. Mustahil. Kalau cuma satu-dua orang melakukan konspirasi, itu mungkin.
Kesalahannya lebih karena soal korupsi atau perilaku seksnya?
Soal moral karakter.
Jadi, sekarang siapa yang Anda siapkan sebagai pengganti?
Saya tak menyiapkan siapa pun. Saya hanya menyiapkan satu orang itu.
Menurut majalah Time, Datuk Anwar mengatakan kepada Anda, "Jadi, seorang peselingkuh tak bisa menjadi perdana menteri?" Bagaimana jawaban Anda terhadap pernyatan itu?
Ya, bagi saya, seorang peselingkuh tak mungkin menjadi perdana menteri. Kalau kejadian itu terjadi lama sebelumnya, saya tak peduli. Tapi, kalau ia masih meneruskan kegiatan yang tak bermoral, ia tak layak. Terutama bagi seseorang yang menampilkan diri sebagai orang yang begitu kuat pegangan agama Islamnya. Inilah yang (dulu) menyebabkan saya menerimanya, karena agama Islam menjadi pegangan kuatnya. Ketika ia masuk, ia mempunyai kredensial Islam yang bukan main tingginya. Orang seperti ini kalau menjadi peselingkuh tak bisa saya terima. Orang biasa-biasa pun tak dapat saya terima. Tapi orang yang menampilkan kepada dunia, kepada partai, kepada saya, bahwa dia ini pemegang agama yang kuat tapi tak dapat membuktikan bahwa pegangan itu bukan topeng melainkan benar adanya, ini tak dapat saya terima. Kalau itu cuma topeng politik untuk mendapatkan popularitas, itu bukan orang yang boleh menjadi perdana menteri.
Walaupun istrinya tidak keberatan seperti Hillary Clinton di Amerika?
Itu budaya Amerika. Budaya Amerika lain. Media mereka tidak paham mengapa kita begitu mempersoalkan perkara ini. Di negara mereka, ini perkara biasa, ini moral biasa. Tapi di negara kita ini ada standar yang berbeda. Kita orang Islam, kita tidak menerima banyak hal yang diterima oleh Barat. Jadi, mereka mempermasalahkan. Mengapa? Apa salahnya? Tapi, bagi kita, ini tak bisa diterima.
Ternyata pengikut Datuk Anwar seperti ABIM yang bernapaskan Islam tetap mendukung?
Ya, ABIM ini saya pikir ada yang tahu ada yang tidak. Besar kemungkinan mereka tidak tahu. Saya yakin, kalau mereka tahu, tak satu pun yang akan mendukung, termasuk kawan-kawannya. Sekarang ini pun kawan-kawannya sudah tidak lagi mendukung. Kalau mereka tahu, mereka tak mendukung. Ada kawannya yang dekat dengannya yang dulu dianggap sebagai orang kuat, sekarang tak mendukungnya lagi.
Untuk menulis buku?
Saya baru saja selesai menulis buku untuk menjelaskan dasar ekonomi baru yang menguntungkan semua, bumiputra dan bukan bumiputra. Tidak ada satu pun yang rugi karena Dasar Ekonomi Baru. Menurut kalangan yang bukan bumiputra, kerusuhan rasial tidak terjadi kendati terkena krisis ekonomi karena karena Dasar Ekonomi Baru berjalan baik.
Jadi, ini warisan Anda pada dunia, Dasar Ekonomi Baru untuk dunia?
Tidak-tidak. Saya tidak peduli. Saya cuma peduli tentang Malaysia. Inilah tanggung jawab saya. Jika ada yang ingin memakai cara yang telah kita lakukan sebagai contoh buruk ataupun contoh baik, ya, silakan saja. Kalau kita ternyata keliru dan terguling, jangan ikuti cara kami. Tapi, kalau ternyata benar, silakan ikut karena kita tak akan memungut biaya...(tertawa).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo