Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pernahkah Anda mencoba membaca daftar bahan pada kemasan produk perawatan kulit? Ada beberapa bahan yang lebih umum dan lebih mudah dikenali — seperti asam hialuronat, asam salisilat, dan ceramide. Tapi ada juga bahan urea. Ini tentu membingungkan dan membuat Anda bertanya-tanya manfaatnya untuk kulit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sebelum membahas manfaat urea untuk kulit, mari tentukan apa itu urea dalam konteks kecantikan. "Kulit Anda memiliki faktor pelembab alami (NMF), yang membantu kulit menahan air dan tetap montok dan terhidrasi," kata dokter kulit Shereene Idriss, seperti dilansir dari laman POPSUGAR. "Urea membentuk tujuh persen dari NMF Anda." Sisa faktor pelembab alami Anda terdiri dari asam amino, asam laktat, dan asam pirolidon karboksilat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kulit bukan satu-satunya tempat untuk menemukan urea. "[Ini] dapat ditemukan secara alami dalam urin," kata Dr. Idriss. Tapi jangan takut, itu bukan jenis urea yang sama yang ada di produk kecantikan Anda. "Dalam kosmetik komersial, urea dibuat secara sintetis di laboratorium dan biasanya ditambahkan kembali bahkan ke dalam makanan panggang dan anggur yang kita konsumsi dengan senang hati."
Setiap bahan tentu memiliki tujuan dan alasan untuk dimasukkan ke dalam suatu produk. Urea ini memiliki dua manfaat utama. "[Ini] bertindak sebagai agen yang membantu memecah sel-sel kulit mati," kata Dr. Idriss. "Ini juga memiliki tindakan pelembab." Artinya, Anda akan menemukan urea dalam produk yang menghidrasi dan mengeksfoliasi.
Urea juga humektan, seperti asam hialuronat, dan menarik kelembapan dari lingkungan (seperti udara) dan kulit itu sendiri untuk menghidrasi. Ini juga merupakan agen keratolitik, yang mendapatkan sifat pengelupasan. Ia bekerja dengan memecah protein keratin di kulit, secara efektif menghilangkan serpihan dan tambalan kering.
Dr Idriss merekomendasikan bahwa jika Anda berharap untuk menuai manfaat eksfoliasi kulit dari urea, Anda harus mencari produk dengan konsentrasi urea lebih besar dari 10 persen. Anda akan menemukan urea dalam produk perawatan kulit mulai dari konsentrasi hanya dua persen dan berkisar hingga 40 persen.
"Jika kurang dari 10 persen, itu terutama digunakan sebagai pelembab," kata Dr. Idriss. Jika di atas 10 persen dan hingga 20 persen, bisa digunakan untuk mengobati kondisi kulit seperti bercak kulit kasar, kapalan, tumit pecah-pecah, dan keratosis pilaris. Ini membuatnya bagus untuk digunakan pada tubuh di mana kulit lebih tebal dan dapat mentolerir pengelupasan kulit yang lebih berat, seperti pada tangan dan kaki.
Selain manfaatnya, urea juga memiliki efek samping namun tergolong ringan. "Seperti apa pun, itu dapat menyebabkan iritasi kulit yang sangat ringan," kata Dr. Idriss. "Jika Anda mengalami gejala seperti menyengat, gatal, [dan] terbakar, Anda mungkin mengalami reaksi alergi."
Sisi baiknya, urea juga dapat membantu meningkatkan penyerapan bahan perawatan kulit lainnya dalam rutinitas Anda. Ini bisa membuatnya lebih efektif, tetapi juga bisa membuatnya lebih menjengkelkan.
Seperti bahan perawatan kulit lainnya, urea cukup mudah dimasukkan ke dalam rutinitas Anda. Tapi hati-hati saat menggabungkannya dengan bahan eksfoliasinya kulit lainnya, seperti asam salisilat, asam glikolat, asam laktat, dan retinoid, karena dapat membuatnya lebih manjur sekaligus menyebabkan iritasi, menurut dr Idriss. Sebab itu, yang terbaik adalah tetap menggunakan satu exfoliant pada satu waktu.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.