Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 20 korban tsunami Banten masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Jakarta Pusat, Jumat, 28 Desember 2018. Sedangkan total korban yang sebelumnya dirawat di tempat itu berjumlah 79 orang.
Baca : Tim Evakuasi Siapkan Anjing Pelacak Cari Korban Tsunami Banten
"Kemarin ada satu korban terakhir yang masuk ke RS Tarakan," kata Dokter RSUD Tarakan, Chandra Dewi. "Sekarang korban yang masih dirawat karena menderita patah tulang dan mendapat luka sobek yang cukup dalam."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Korban yang dibawa ke RSUD Tarakan adalah pegawai di rumah sakit itu dan keluarganya. Korban terakhir bernama Hasbani, juga karyawan RSUD Tarakan. Hasbani awalnya dirawat di RS Pandegelang. Setelah kondisinya stabil, ia baru dibawa ke ke RS Tarakan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut Chandra, ada satu lagi karyawan koperasi RS Tarakan yang masih berada di RS Pandegelang. "Namnya Fikri. Dia akan tetap dirawat di Pandegelang sampai kondisinya stabil dan pulih," ujarnya.
Baca: Tanggap Darurat Tsunami Selat Sunda di Banten sampai 9 Januari
Karyawan RS Tarakan dan keluarga menggelar acara family gathering di Anyer saat tsunami Banten terjadi pada 22 Desember lalu. Dari 79 anggota rombongan yang menjadi korban, 27 diantaranya meninggal.