Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

6 Alasan Sebaiknya Tidak Pacaran dengan Mantan Pacar Sahabat

Cinta bisa datang kapan dan dengan siapa saja. Lalu bagaimana jika orang yang kita cintai justru adalah mantan pacar dari sahabat karib kita sendiri

3 Mei 2018 | 16.25 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi pasangan dan teman. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Video Young Lex dengan kekasihnya Kathy Indera menjadi perbincangan publik belum lama ini. Dalam video itu terlihat Lex dan juga Kathy tengah bermesraan saat keduanya tengah berlibur bersama di Bali. Buntut panjang dari video ini justru dibawa oleh sahabat dekat Kathy sendiri yaitu, Whitney.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain sehabat Kathy, Whitney merupakan mantan kekasih Young Lex sebelumnya. Dalam hal ini, Whitney merasa tidak terima sahabatnya menjalin hubungan dengan mantan pacarnya. Bahkan, Kathy juga dicap sebagai pagar makan tanaman.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dari kisah cinta ketiganya, tentu kita akan bingung untuk menentukan siapa yang salah. Karena pada intinya, cinta bisa datang kapan saja dan dengan siapa saja. Lalu bagaimana jika orang yang kita cintai justru adalah mantan pacar dari sahabat karib kita sendiri. Saat ini terjadi, lalu siapakah yang akan dipilih, sahabat atau cinta.

Mengutip, laman Boldsky, ada beberapa alasan sebaiknya kita tidak menjalin hubungan dengan mantan kekasih dari sahabat sendiri.

1. Jika anda menjalani hubungan dengan mantan kekasih sahabat, maka anda dianggap sudah melanggar ‘bro code’. Ini mengisyaratkan jika mantan dari sahabat Anda tidak harus dijadikan incaran sebagai pasangan. Memang dia sudah bukan lagi kekasih dari temanmu, tapi jika mengencaninya akan menjadi hal yang rumit.

2. Sahabat mungkin akan merasa jika Anda sudah memperhatikan mantan kekasihnya sejak lama, bahkan sebelum mereka putus. Setelah putus jadi kesempatan Anda untuk mendekatinya. Jika ini terjadi, sudah bisa dipastikan memunculkan keretakan dalam persahabatan kalian.

3. Jika teman anda mengalami perpisahan yang menyakitkan dan penuh emosi, maka ia berharap Anda bisa memihaknya, tidak perduli siapa yang benar. Dalam skenario ini, jika Anda menjalani hubungan dengan mantan kekasihnya, justru akan menyakiti hatinya. Sebab, keputusan ini akan ditafsirkan sebagai sebuah pelanggaran kepercayaan.

4. Menjalin hubungan dengan mantan pacar sahabat sendiri juga akan membuat keridaknyamanan saat nongkrong bersama teman-teman lainnya. Sudah dipastikan juga anda tidak akan membawa pacar ke dalam lingkungan pertemanan, seperti pesta dan lainnya. Sekali lagi, mau tidak mau anda harus memilih antara sahabat atau pacar.

5.Jika sebelumnya sahabat dan pacarnya putus denga gosip-gosip negatif, ini akan menjadi berat untuk Anda. Pasalnya, teman yang lain akan selalu mengingatkan Anda tentang sisi buruk dari pacar Anda. 

6.Parahnya lagi, jika ternyata pacar Anda saat ini justru disakiti atau ditinggalkan oleh sahabat. Saat itu Anda mungkin memberikan pundak dan menghiburnya, kemudian berakhir saling memiliki rasa dan jadian. Namun, ini justru tidak akan berakhir baik, lantaran karena rasa kecewa dan sakit hatinya, ia mungkin meminta Anda untuk meninggalkan sahabat anda sendiri demi dirinya. Tentunya ini akan menjadi pilihan yang sangat sulit.

 

 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus