Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hotel Classic kini menjadi perbincangan setelah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak memperpanjang izin operasional Hotel Alexis. Organisasi kemasyarakatan bernama Bang Japar meminta Anies-Sandi menutup Hotel Classic, yang berlokasi di Jalan Samanhudi, Jakarta Pusat.
Tempo mendatangi Hotel Classic pada Minggu, 5 November 2017, sekitar pukul 17.00 WIB. Memasuki lobi utama, terdapat restoran hotel AJ Brandon Coffee & Resto, yang diperuntukkan bagi tamu serta pengunjung hotel.
Baca juga: Penampakan Lantai 7 Hotel Alexis Disebut-sebut `Surga` Lelaki
Di lantai ini, pengunjung dapat menikmati hiburan malam di Classic Club atau disebut Bunker. Tidak hanya di lantai dasar, klub malam Hotel Classic juga tersedia di lantai 2 dan 5. Masing-masing disebut sebagai Classic Terminal II dan Classic Terminal V.
Di dalam posternya yang terpampang di lantai dasar, Classic Club disebut menyediakan live music, live show, dan DJ performance. Ketiga klub di masing-masing lantai dijaga seorang pegawai wanita dan beberapa sekuriti.
Ketiganya juga memiliki aturan yang sama, yakni pengunjung wanita baru diperbolehkan masuk jika membawa pasangan pria.
"Kalaupun perempuannya ada banyak, tapi enggak ada cowok, enggak boleh masuk," ucap Ratna, penjaga pintu masuk Terminal V. Baik Classic Club, Classic Terminal II, maupun Classic Terminal V baru dibuka untuk pengunjung pada pukul 19.00.
Di pintu masuk klub juga terpampang tulisan berisi peraturan lain.
"Untuk kenyamanan bersama, tamu diharapkan berpakaian rapi dan sopan. Terima kasih."
Pihak hotel juga melarang pengunjung mendokumentasikan aktivitas di dalam klub. "No video, no flash."
Adapun fasilitas karaoke di Hotel Classic disebut tutup sejak delapan bulan lalu karena sepi pengunjung. Fasilitas karaoke itu dulunya berlokasi di lantai 3 dan 4 hotel.
Berdasarkan pantauan Tempo, kedua lantai itu terlihat sepi tanpa seorang pun lalu-lalang. Pintu masuk ruang karaoke yang terdapat di kedua lantai juga terkunci. Selain itu, eskalator menuju ke dua lantai mati karena tidak ada yang mengakses lantai tersebut.
Begitu pula dengan restoran yang dulunya terletak di lantai 7. Pintu restoran terkunci rapat dengan tumpukan kardus, plastik hitam, dan barang-barang tak terpakai lain di sekitarnya.
Restoran itu juga disebut mangkrak sejak delapan bulan lalu karena sepi pengunjung. Bagian dalam bekas restoran gelap dan terlihat berantakan, berisi krat beserta kulkas minuman soda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini