Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ringkasan Berita
Hujan dan matahari silih berganti tak menghalangi warga Inggris memberikan penghormatan kepada Ratu Elizabeth II.
Operation London Bridge dimulai.
Ratu dengan modernisasi dan peletak dasar dinasti Windsor.
JAKARTA – Jane Thompson berdiri diam menatap kerumunan orang di depan Istana Buckingham, London, Inggris, kemarin. Penghuni utama bangunan megah tersebut, Ratu Elizabeth II, sudah tiada. Jane menyebutnya sebagai "ibu negeri". Bukan hanya ratu sebuah kerajaan, yang bisa ditelusuri keberadaannya sebelum abad pertengahan.
Sekalipun jasad mendiang Ratu Elizabeth II masih disemayamkan di Puri Balmoral, tempat ia menutup mata, terpisahkan sejauh jarak Jakarta-Surabaya dari Istana Buckingham, Jane datang untuk menyampaikan rasa hormatnya. Antrean mereka yang ingin meletakkan karangan bunga mengular panjang.
Hujan dan matahari yang silih berganti sejak kemarin siang tak menghalangi penghormatan mereka kepada sang Ratu yang telah bertakhta sejak 1952 tersebut. Susan Clover, seorang nenek empat cucu yang hadir di sana, mengaku tak pernah lupa saat orang tuanya khusus membeli televisi untuk menyaksikan siaran hitam-putih penobatan Elizabeth II pada 1953. "Ratu adalah bagian dari kehidupan kami. Ia akan selalu berada di hati kami," kata Susan.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo