Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

BPBD Bekasi Siapkan 25 Perahu Karet Hadapi Banjir

BPBD Kota Bekasi menyiagakan 25 perahu karet sebagai antisipasi bencana banjir di wilayah setempat.

4 November 2020 | 16.52 WIB

Dengan perahu karet seadanya warga nekat melintasi genangan banjir di Jati Asih Pondok Gede Permai, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (5/2). TEMPO/Dasril Roszandi
Perbesar
Dengan perahu karet seadanya warga nekat melintasi genangan banjir di Jati Asih Pondok Gede Permai, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (5/2). TEMPO/Dasril Roszandi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi telah menyiagakan sebanyak 25 perahu karet sebagai antisipasi bencana banjir di wilayah setempat. Perahu ini mulai ditempatkan di titik-titik rawan banjir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Setiap kecamatan satu, tapi ada juga yang lebih tergantung tingkat intensitas banjirnya," kata Kepala Dinas BPBD Kota Bekasi, Agus Harpa pada Rabu, 4 November 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia mengatakan kondisi perahu karet yang dilengkapi dengan mesin tersebut dalam kondisi baik. Sehingga siap digunakan membantu evakuasi korban banjir. Adapun satu perahu karet, bisa ditumpangi empat sampai enam orang.

"Personil juga sudah mulai siaga di setiap kecamatan, sewaktu-waktu ada banjir langsung turun ke lokasi," kata Agus Harpa.

Beberapa lokasi rawan banjir dengan akibat luapan Kali Bekasi di Jatiasih, Bekasi Selatan sampai dengan Bekasi Utara. Ada juga banjir yang disebabkan hujan lokal seperti di Rawalumbu, Bekasi Barat, Medansatria, dan Bekasi Timur.

Selain perahu, kata dia, pihaknya juga menyiapkan alat pemotong pohon. Hal ini sebagai langkah antisipasi jika ada pohon tumbang serta laporan dari masyarakat jika ada pohon rindang butuh ditebang.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi meminta warganya mulai waspada banjir, mengingat hujan mulai sering turun dengan intensitas sedang hingga lebat. Ia menyebut, potensi hujan tinggi bakal sampai Maret tahun 2021.

“Sebagai contoh kemarin ada angin puting beliung, itu kan berdampak luar biasa, karena beberapa rumah rusak akibat kejadian tersebut,” kata Rahmat Effendi.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus