Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Buntut Buwas Sidak Gudang Food Station, DPRD DKI Minta Penjelasan Soal Penimbunan dan Mafia Beras

Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo menanggapi pertanyaan yang diajukan sejumlah anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta mengenai isu adanya penimbunan atau mafia beras di wilayah DKI.

9 Februari 2023 | 09.00 WIB

Rapat Kerja Komisi BDPRD DKI Jakarta bersama dengan Food Station pada Rabu, 8 Februari 2023. TEMPO/Ami Heppy
Perbesar
Rapat Kerja Komisi BDPRD DKI Jakarta bersama dengan Food Station pada Rabu, 8 Februari 2023. TEMPO/Ami Heppy

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo menanggapi pertanyaan Komisi B Bidang Perekonomian DPRD DKI Jakarta soal dugaan mafia beras. Dia mengaku tak pernah mendapati mafia beras yang bermain-main dengan BUMD DKI bidang pangan itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Apakah ada mafia? Sepanjang saya jadi Dirut Food Station, saya belum pernah menemukan ada mafia, Pak," kata dia menjawab pertanyaan legislatif di ruang rapat Komisi B, DPRD DKI, Jakarta Pusat, Rabu, 8 Februari 2023. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kemarin Komisi B menggelar rapat dengan Food Station membahas soal Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) serta stok pangan dan stabilitas harga beras di Ibu Kota.

Dalam kesempatan itu, anggota Komisi B Ahmad Yani meminta penjelasan mengenai kabar penimbunan beras di Jakarta. Dia mengutip dugaan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas bahwa ada mafia beras. 

"Tolong diinformasikan kepada kami, adakah mafia itu yang bermain masalah ketahanan pangan. Penimbunan-penimbunan itu," ujar politikus PKS ini.

Buwas sebelumnya sidak ke gudang beras Food Station di Jakarta Timur pada 3 Februari 2023. Dia menemukan sejumlah barang yang diduga menjadi bukti keberadaan mafia beras. 

Buwas curiga beras Bulog yang ada di gudang tersebut telah dicampur dengan beras merek lain. Akibatnya, beras Bulog yang seharusnya dijual di Pasar Induk Cipinang maksimal Rp 8.900 melonjak hingga Rp 12.000 per kilogram. 

Anggota Komisi B lainnya dari Fraksi PKB, Hasbiallah Ilyas, justru meyakini mafia beras merajalela di Jakarta. "Masalah beras di DKI ini tidak akan selesai kalau selama yang maininnya ini-ini aja. Toh, saya tahu mafia-mafia ini, saya paham bener siapa orang-orangnya," ujar dia.

Pamrihadi menerangkan, perusahaannya punya kewajiban memasok cadangan beras untuk Pemerintah Provinsi atau Pemprov DKI Jakarta. Karena itu, gudang Food Station memang digunakan sebagai tempat penimbunan beras.

"Tapi penimbunan beras yang memang merupakan cadangan stok untuk Pemprov DKI yang kami declare dalam website kami. Jadi siapa pun bisa akses online," jelas dia.

Pilihan Editor: Sidak Gudang Milik Food Station, Buwas Temukan Barang Bukti Keberadaan Mafia Beras

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
Ā© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus