Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membeberkan capaiannya di bidang kesehatan, yaitu penyediaan Kartu Jakarta Sehat (KJS) Plus. Pada 2022, capaian KJS Plus pada Universal Health Coverage mencapai 98,54 persen dari target 100 persen, yang merupakan pelengkap program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Tidak hanya melayani pengobatan, tetapi juga promosi kesehatan dalam mempertahankan dan meningkatkan kualitas kesehatan seseorang,” kata Anies dalam keterangan tertulis, Sabtu, 8 Oktober 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JKN, kata dia, mampu menjangkau 1.357 orang dari masyarakat kurang mampu sesuai Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), serta 3.065 orang pengemudi Transjakarta dan JakLingko, dan 2.127 orang tokoh agama.
Sejumlah kelompok masyarakat di Jakarta turut mendapatkan Jaminan Kesehatan Tambahan di luar JKN.
Layanan pada jaminan kesehatan tambahan meliputi pemeriksaan Nucleic Acid Test (NAT) darah, yaitu tes uji saring virus Hepatitits B oleh Palang Merah Indonesia (PMI). Tersedia pula layanan pengobatan korban kekerasan, Ambulance Gawat Darurat (AGD), visum korban kekerasan perempuan dan anak, kesehatan pada Kejadian Luar Biasa (KLB), dan kesehatan pada kejadian bencana.
Di saat pandemi Covid-19, Pemprov DKI Jakarta berkolaborasi dengan masyarakat menyediakan fasilitas isolasi terkendali di sejumlah lokasi dan kolaborasi pelaksanaan vaksinasi, serta rutin menyediakan informasi mengenai pelayanan selama Covid-19 melalui website covid.jakarta.go.id.
“Pemprov DKI Jakarta berkomitmen agar sektor terdampak dapat kembali bangkit di tengah pandemi,” ujarnya.
Peningkatkan layanan kesehatan warga melalui transformasi pelayanan RSUD di Jakarta dilakukan di berbagai aspek, seperti pengembangan layanan unggulan dan jejaring layanan rujukan pada 32 RSUD di DKI Jakarta; standarisasi hospitality (keramahtamahan dan penampilan diri); serta standarisasi logo, penjenamaan, seragam, dan sarana prasarana.
Selain itu, pengembangan pelayanan unggulan dan jejaring layanan rujukan, seperti Layanan Ginjal dan Jantung Terpadu; Layanan Stroke Terpadu; Layanan Geriatri Terpadu; Layanan Kesehatan Ibu dan Anak/Tumbuh Kembang Anak; dan Layanan Klinik Gangguan Belajar.
Selanjutnya, penjenamaan Rumah Sehat untuk Jakarta hadir memberi pesan kuat sekaligus ikhtiar besar untuk mewujudkan kesejahteraan sosial bagi semua warga.
“Harapannya hadirnya Rumah Sehat untuk Jakarta ini dapat mengubah pola pikir masyarakat agar tidak hanya berkunjung di saat sakit, sehingga masyarakat menjadikan kesehatan sebagai tujuan dan cara hidup,” kata Anies Baswedan.