Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Ceramah Basalamah di Lumajang, Polisi: Kami Cegah Konflik

Saat pro dan kontra ceramah Ustadz Basalamah di Lumajang, kepolisian mengupayakan cegah konflik di tengah masyarakat.

2 Mei 2017 | 13.15 WIB

Ustad kondang, Dr. Syafiq Basalamah MA dalam salah satu dari serangkaian ceramah agama di berbagai kota di Qatar  seperti Doha, Wakrah dan Alkhor pada 24-26 Januari 2017. (Foto: KBRI Qatar)
Perbesar
Ustad kondang, Dr. Syafiq Basalamah MA dalam salah satu dari serangkaian ceramah agama di berbagai kota di Qatar seperti Doha, Wakrah dan Alkhor pada 24-26 Januari 2017. (Foto: KBRI Qatar)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Lumajang - Kepala Kepolisian Resor Lumajang, Ajun Komisaris Besar Polisi Raydian Kokrosono mengatakan kepolisian senantiasa akan menempatkan diri untuk mencegah terjadinya konflik di tengah masyarakat terutama dalam isu radikalisme agama. Hal ini dikatakan Raydian, Selasa, 2 Mei 2017, ketika menjawab pertanyaan Tempo ihwal permintaan pencegahan dari Nahdlatul Ulama (NU) Lumajang terkait kehadiran Dr Ustadz Syafiq Basalamah pada Sabtu, 29 April 2017, lalu.

Raydian mengatakan polisi mempunyai tugas pokok melindungi mengayomi dan melayani masyarakat terhadap potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat. "Ketika ada permintaan dari Nahdlatul Ulama untuk pencegahan penceramah yang bertentanggan dengan situasi yang sudah aman, kami turun ke lapangan untuk menanggapi permintaan tersebut," ujarnya kepada wartawan di Markas Polres Lumajang, Selasa, 2 Mei 2017.

Baca juga:
Sempat Ditentang NU, Ceramah Basalamah di Lumajang Berjalan Damai

Dia mengatakan jangan sampai ada bentrok atau konflik horisontal di tengah masyarakat. "Itu peran kami, tetapi kami juga menghimbau kepada seluruh masyarakat, tokoh agama, agar kami dibantu. Kepada MUI, NU dan Muhamadiyah, tolong kepada penceramah-penceramah dalam kegiatan keagamaan, harus tetap memelihara empat pilar kebangsaan," katanya. Empat pilar kebangsaan itu, Raydian menyebutkan yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.

"Itu yang harus dipelihara, sehingga tidak ada konflik di tengah masyarakat yang notabene di Lumajang ini sudah sangat kondusif dan aman, dan selalu memelihara Bhineka Tunggal Ika," kata dia. Dia mengatakan, pihaknya akan selalu memantau kegiatan keagamaan di Lumajang. "Dan dalam kegiatan keagamaan itu tidak perlu ada ijin keramaian. (Jadi jangan ada kesan polisi) Kok tidak membubarkan," katanya. Dia menegaskan ihwal posisi institusi kepolisian untuk mencegah terjadinya konflik di tengah masyarakat.

Seperti diberitakan sebelumnya, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Lumajang mengirim surat permintaan pencegahan kepada Kapolres Lumajang terkait kedatangan Syafiq Basalamah di Lumajang. NU melihat pengalaman sebelumnya ihwal kekhawatiran adanya keresahan di masyarakat ihwal materi ceramah Syafiq Basalamah. Ketua PCNU Lumajang, Syamsul Huda menilai Syafiq sebagai seorang yang radikal sehingga kedatangannya seharusnya dicegah.

Kendati sempat ditentang PCNU, Basalamah tetap mengisi pengajian di Lumajang yang sebelumnya juga dijadwalkan digelar di Masjid Al Huda. Pengajian tersebut juga berlangsung khidmat dan damai. Bahkan pihak kepolisian dan bantuan serbaguna (Banser) ikut menyimak materi ceramah Syafiq Basalamah. Sejumlah jamaah pengajian menyebutkan materi ceramah yang dibawakan Syafiq Basalamah jauh dari isu radikalisme. "Tidak ada membawa-bawa persoalan khilafah," kata Ustadz Junaidi.

DAVID PRIYASIDHARTA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dian Andryanto

Dian Andryanto

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus