Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendadak mengunjungi Desa Harkat Jaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor untuk meninjau korban banjir dan longsor di sana, Selasa, 7 Januari 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Saat akan meninjau lokasi longsor di desa tersebut tiba-tiba hujan turun. Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang bertugas di dekat Presiden Jokowi ternyata tidak ada yang siap dengan payung di tangan. Sehingga untuk beberapa saat hujan sempat membasahi tubuh Presiden.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Saat itulah, tiba-tiba seorang warga memberikan jas hujan berwarna hijau kepada Presiden Jokowi. Ia pun langsung mengenakannya.
Selama beberapa saat, Presiden Jokowi mengenakan jas hujan yang biasa dijual seharga Rp 10 ribu itu.
Setelah hujan reda baru Presiden melepas jas hujan tersebut, dan berganti dengan memegang payung yang diberikan oleh Paspampres.
Desa Harkatjaya merupakan lokasi terparah diterjang longsor dan banjir bandang yang terjadi sejak Selasa 31 Desember 2019 hingga 1 Januari 2020.
Jokowi sebelumnya telah meninjau lokasi ini lewat udara. Hari ini, ia dijadwalkan akan langsung berkunjung ke Lebak, Banten, untuk mengunjungi warga korban banjir di sana.
Namun di luar agenda, Presiden memutuskan untuk terlebih dahulu menyambangi Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat yang memang dilewati dalam perjalanan tersebut.
Informasi mengenai keinginan Presiden untuk meninjau Kecamatan Sukajaya disampaikan Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, yang mendampingi Presiden dalam perjalanan. “Pak Yayat, Bapak Presiden ingin melihat Sukajaya. Jadi kita belok dulu,” kata Seskab seperti dikutip dari situs resmi Sekretaris Kabinet.
Dalam kunjungannya, Jokowi melihat Kantor Desa Harkat, yang menjadi lokasi posko bantuan bagi korban. Di perjalanan menuju kantor desa, Jokowi sempat meninjau proses pembukaan akses jalan yang tertimbun longsor.