Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Mati lampu massal pada Ahad lalu di daerah Jakarta, Jawa Barat, dan Banten menyisakan duka mendalam bagi keluarga Toni, 50 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Satu keluarga itu meninggal dan terpanggang hidup-hidup di rumah mereka di Jalan K Nomor 15e, Teluk Gong, Jakarta Utara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anthoni, kerabat keluarga korban menuturkan kebakaran itu terjadi karena meteran listrik tiba-tiba meledak. Begitu listrik menyala sekitar pukul 24.10 WIB, tiba-tiba keluar api dari meteran listrik.
"Diawali dari terbakarnya meteran listrik PLN," ujarnya saat dihubungi Tempo, Rabu, 7 Agustus 2019.
Api kemudian langsung menyambar seisi rumah dan membuat penghuni rumah meninggal. Yaitu Toni dan istrinya Awan Jenny Ruslan, 47 tahun serta kedua anak mereka, Erika Wisely, 18 tahun dan Kent Wisely, 9 tahun.
Lebih lanjut Anthoni menyebut hanya satu putra keluarga Toni tertua yang selamat. Kebetulan dia tidak ada di rumah saat musibah terjadi. Namun kata dia kondisinya sangat terpukul dan syok karena semua keluarganya meninggal.
"Kakanya sangat terpukul dan syok dengan kejadian seperti ini yang tiba-tiba," ujarnya.
Kebakaran tersebut tidak hanya di rumah korban, tapi juga di beberapa rumah lain. Namun yang menimbulkan kebakaran hanya di rumah almarhum keluarga Toni saja.
Jenazah disemayamkan di ruang Teratai - Melati, Rumah Duka Jelambar, Jakarta Barat.
"Rencananya jenazah akan dikremasi pada Kamis pagi, 8 Agustus 2019," kata Anthoni soal kedukaan yang terkait mati lampu massal tersebut.