Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Chika Jessica Tulang Punggung Keluarga, Psikolog Ungkap Dampaknya

Menjadi tulang punggung keluarga seperti Chika Jessica memang berat. Berikut dampaknya menurut psikolog.

11 Maret 2018 | 19.48 WIB

Chika Jessica. instagram.com
Perbesar
Chika Jessica. instagram.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah penjelasannya mengenai video yang dia buat, mentalis dan presenter Deddy Corbuzier menulis di Instagram mengenai peran Chika Jessica di keluarga. Menurutnya, dia tidak menyindir Chika Jessica di videonya dan selalu menganggap Chika Jessica wanita yang tangguh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Chika menjadi tulang punggung keluarga itu sejak dulu. Dan dia wanita tangguh. Ayah ibu pisah sudah rahasia umum. Keadaan kakaknya yang butuh bantuan karena masalah ### menjadikan dia wanita yang hebat buat keluarga. Semua tergantung dia… Its good!!” tulis Deddy Corbuzier di Instagram.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Komentar Deddy menyusul kepergian Chika dari acara “Hitam Putih” dengan pemandu acara Deddy sendiri. Chika memilih terlibat dalam acara-acara yang menurut Deddy “alay”.

Namun, Deddy Corbuzier merasa kalau untuk membantu keluarganya, Chika menjadi contoh yang tidak baik karena masuk ke acara yang menurut Deddy "alay".Konon Chika harus membiayai kakaknya yang menderita masalah mental serta keponakannya, anak kakaknya yang lain yang bekerja sebagai sopir truk.

For Chika… Kalian harus tahu anak wanita yang baik mungkin akan melakukan apapun tuk keluarganya. Apapun,” lanjut Deddy.

Psikolog Ayoe Sutomo menjelaskan dampak yang bisa dihadapi oleh Chika sebagai tulang punggung keluarga. Dia mengatakan kalau banyak perempuan yang menjadi tulang punggung keluarga memiliki beban untuk mengambil semua keputusan-keputusan penting karena dia memiliki peran yang dominan di keluarga.

“Ada yang sangat dominan sampai pada akhirnya tidak diskusi dengan suami dalam mengambil keputusan kecil maupun besar. Ada juga yang masih mempertimbangkan tapi keputusan tetap diambil sama dia,” ujar Ayoe Sutomo kepada Tempo, Minggu, 11 Maret 2018.

Tidak hanya itu, terkadang perempuan yang menjadi tulang punggung keluarga menjadi minder bila bertemu dengan teman yang suaminya lebih hebat, berhasil, dan sukses. Bila memiliki perasaan seperti ini, sebaiknya melakukan diskusi sehat dengan suami mengenai peran masing-masing dalam keluarga.

Ayoe Sutomo mengatakan kalau di Indonesia, pendapat sosial memiliki dampak besar pada emosi dan hubungan pasangan. Namun, bila pasangan saling menghargai seharusnya tidak ada masalah.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus