Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Siapa yang tak tergoda dengan pekerjaan yang terbilang ringan, tapi bisa menghasilkan uang ratusan juta rupiah? Tapi pekerjaan apa dulu. Alexa Key pernah mendapat tawaran pekerjaan seperti itu dan dia tolak mentah-mentah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Alexa Key mengatakan pekerjaan yang mudah itu mempertaruhkan harga dirinya sebagai wanita sekaligus sisi profesionalitas pekerja seni. Pekerjaan yang dimaksud Alexa Key adalah menemani pria hidung belang selama satu malam dengan bayaran di atas Rp 200 juta.
"Waktu itu saya menjawab, 'maaf, tapi saya enggak kayak gitu'," ucap Alex Key. Ketika itu, lelaki tersebut sudah menyiapkan uang tunai. Kalau memenuhi permintaan itu, Alexa Key bisa pulang dengan membawa mobil mewah atau menenteng tas mahal. "Saya bisa pulang ke rumah membawa mobil Toyota Fortuner atau tas Hermes Birkin. Lagipula siapa sih yang enggak mau pulang membawa barang mewah itu?"
Alexa Key. TEMPO/Nurdiansah
Itulah godaan terbesar sejak Alexa Key memutuskan pindah dari Bali ke Jakarta. Namun, keputusan wanita 23 tahun itu tidak bisa ditawar lagi. Bagi pemain film Romeo+Rinjani itu, menawarkan pekerjaan melacur adalah masalah harga diri. Ketika harga diri sudah hancur, maka pintu-pintu rezeki akan tertutup, pekerjaan surut, dan orang akan memandang sebelah mata dengan hasil karyanya.
Belum lagi rasa malu yang tak hanya ditanggung oleh orang tersebut, namun juga keluarga, kekasih, dan teman-temannya. "Kenikmatan melacur tidak sebanding dengan dampak buruk yang mengikutinya," kata Alexa Key. "Dosa. Orang tidak akan menghargai saya dan menganggap saya gampangan."