Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Disindir BPK, Ridwan Kamil Dipuji Luhut Soal Sungai Citarum

Soal pembenahan Sungai Citarum, BPK sindir Ridwan Kamil dan puji Anies Baswedan. Tapi Menteri Luhut Panjaitan berbeda.

19 Februari 2019 | 19.24 WIB

Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat mendampingi Presiden Joko Widodo untuk menyaksikan langsung panen raya udang Vaname di Desa Pantai Bakti, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Rabu, 30 Januari 2019. (Foto: Doc. Humas Pemprov Jabar)
Perbesar
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat mendampingi Presiden Joko Widodo untuk menyaksikan langsung panen raya udang Vaname di Desa Pantai Bakti, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Rabu, 30 Januari 2019. (Foto: Doc. Humas Pemprov Jabar)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menanggapi pernyataan-pernyataan dari seminar mengenai permasalahan Sungai Citarum yang digelar di Gedung BPK, Senin 18 Februari 2019. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memenuhi undangan seminar itu namun tidak dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kehadiran Anies dianggap mencerminkan kepedulian yang diberikan atas sungai yang tercemar berat itu. Anies juga menuai pujian dalam seminar itu karena dianggap selalu memperhatikan rekomendasi BPK dalam kebijakan tentang air bersih.

Sebaliknya untuk Ridwan Kamil. "Kalau memang Gubernur Jabar sudah merasa Citarum harum, kemungkinan tidak perlu merasa hadir di acara ini," kata Anggota V Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Isma Yatun dalam seminar.

Seminar juga menyajikan hasil audit atas program Citarum Harum yang dianggap mengecewakan. Program dianggap tidak berhasil karena tidak menyentuh akar masalah, sehingga terkesan hanya pencitraan Presiden Jokowi.

Berbeda dengan audit BPK yang menyebut program itu telah berjalan sejak 2015, Luhut mengatakan Citarum Harum baru dicanangkan Maret 2018. Itu sebabnya dia mempertanyakan bagaimana BPK sudah mengauditnya. "Baru berjalan 11 bulan," kata dia.

Dari kiri: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyapa Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, disaksikan Gubernur Banten Wahidin Halim, sebelum rapat terbatas pengelolaan transportasi Jabodetabek di Kantor Presiden, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 8 Januari 2018.  Pembangunan angkutan massal ini meliputi pembangunan; Bus Priority (Busway), LRT (Light Rail Transit), MRT (Mass Rail Transit), dan Angkutan Sungai. TEMPO/Subekti.

Dari target program selama tujuh tahun ke depan, Luhut juga mengklaim program justru mulai terasa berjalan setelah Ridwan Kamil dilantik sebagai Gubernur Jawa Barat. “Pertama kali, setelah Pak Gubernur membuat program, siapa berbuat apa dengan jelas, melalui kementerian terkait, beliau (Ridwan Kamil) sebagai Dan Satgas,” kata Luhut.

Luhut memuji Ridwan Kamil bahkan berani memangkas target waktu membenahi Sungai Citarum lebih cepat dari target tujuh tahun. “Tapi kalau rakyat Jawa Barat gak dukung, ya ga sampai juga. Jadi kita semua harus sama-sama,” kata dia di sela gelaran Citarum Expo di Gedung Sabilulungan Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa, 19 Februari 2019.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus