Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu penyakit kulit yang paling sering dialami bayi ialah dermatitis popok atau ruam popok. Tandanya adalah ruam di area popok yang dipengaruhi berbagai faktor seperti iritasi dari urin dan feses, infeksi jamur, dan oklusi kulit yang menyebabkan maserasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Jika popok terkena urin dan feses maka akan lembab ini menyebabkan kulit melunak sehingga tidak bisa melindunginya dari jamur dan infeksi. Apalagi ditambah adanya gesekan pada kulit semakin menimbulkan kemerahan,” ujar Matahari Arsy, dokter spesialis kulit dan kelamin pada bayi dan anak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca juga:
Clodi dan Diapers, Mana Lebih Bagus sebagai Popok Bayi?
Ini Kesalahan Umum Orang Indonesia soal Popok Bayi
Berbagai Infeksi Mengancam Saat Popok Penuh Tak Segera Diganti
Seperti Apa Popok yang Nyaman Buat Bayi Prematur?
Oleh karena itulah orang tua harus mengganti popok bayi setiap 4 jam sekali atau sesudah bayi buang air besar. Lalu, cuci dengan air mengalir dan sabun bayi. Setelah itu, keringkan dengan menepuk halus menggunakan handuk lembut atau bola-bola kapas.
Matahari juga lebih menyarankan para orang tua untuk menggunakan popok sekali pakai dibandingkan popok kain karena memiliki daya serap yang lebih tinggi sehingga area selangkangan bayi akan tetap kering.
Berbeda dengan popok kain atau klodi yang tidak memiliki daya serap sehingga ketika bayi selesai buang air kecil, apalagi buang air besar, area sekitar popok akan lembab. Jika tidak segera diganti, semakin rentan terkena ruam popok.
Ilustrasi popok bayi. Pop-buzz.com
Sementara itu, Irma Dwi Oktaviani, Senior Brand Manager PT Unicharm Indonesia mengatakan saat ini pertimbangan para ibu dalam memilih popok sekali pakai mulai bergeser. Beberapa waktu lalu, popok dikatakan bagus jika tidak bocor dan memiliki daya serap yang tinggi karena bersentuhan sepanjang hari dengan bayi.
Namun kini, para ibu kian menyadari pentingnya memilih popok yang lembut dan halus bagi buah hatinya. Apalagi bayi memiliki kulit yang sangat sensitif, setengah kali lebih tipis dibandingkan kulit orang dewasa.
Salah satu penyebab ruam popok ialah karena bahan yang tidak lembut untuk kulit bayi. Bahan yang lembut biasanya menggunakan bahan nonwoven, semacam kapas yang biasa digunakan untuk alat medis.
Kain nonwoven tersebut ternyata tidak hanya lembut tetapi juga memiliki daya serap air yang cukup tinggi, elastis, dan memiliki daya saring terhadap bakteri.
“Meski sudah menggunakan bahan yang lembut dan berdaya serap tinggi, ibu harus memastikan popok bayi digunakan selama 4 hingga 5 jam sehingga bayi akan tetap nyaman,” ujarnya.