Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Fakta tentang No Bra Day untuk Kampanye Kesadaran Kanker Payudara

No Bra Day merupakan kampanye media sosial yang mendorong wanita untuk tampil tanpa bra dalam semangat kesadaran kanker payudara.

13 Oktober 2020 | 10.05 WIB

Ilustrasi kanker payudara. Shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi kanker payudara. Shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Tanpa Bra atau No Bra Day diperingati setiap 13 Oktober, di tengah-tengah Bulan Kesadaran Kanker Payudara. No Bra Day merupakan kampanye media sosial yang mendorong wanita untuk tampil tanpa bra dalam semangat kesadaran kanker payudara.

Berikut fakta No Bra Day

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

1. Awal mulanya tidak jelas

Asal muasal No Bra Day sedikit tidak jelas. The Sun menyebut, perayaan ini bermula pada 2011. No Bra Day mendapat perhatian besar pada tahun 2015, karena kritik dari orang-orang yang mengatakan bahwa hari itu lebih meningkatkan seksualisasi tubuh wanita daripada meningkatkan kesadaran akan kesehatan wanita.

Menurut Know Your Meme, kampanye #nobraday di media sosial dimulai pada 2014 ketika akun ShaunaElaine24 membagikan unggahan di Twitter, “Is it weird that I’m excited for October 13th #BreastCancerAwareness #NoBraDay.”

2. Mitos kanker payudara karena bra

Meski bertujuan meningkatkan kesadaran kanker payudara, para ahli mengatakan tak ada hubungan menggunakan bra dengan kanker yang paling banyak diderita perempuan di seluruh dunia ini.

Jean Sachs, CEO Living Beyond Breast Cancer, dalam sebuah wawancara dengan Mashable yang dikutip Bustle mengatakan, kanker payudara adalah penyakit yang mengancam jiwa. “Ini tidak ada hubungannya dengan memakai bra atau tidak memakai bra,” kata dia.

Faktanya, ada mitos yang terus bertahan bahwa bra dengan kawat menyebabkan kanker. Namun, seperti yang dilaporkan Scientific American, "teori kanker payudara yang disebabkan oleh bra tidak didukung oleh bukti yang cukup."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

3. Dikritik 

Selain dikritik karena berpotensi menyebar informasi palsu, kampanye No Bra Day juga dikritik karena banyak yang salah mengartikannya. Penulis Christina Cauterucci menulis untuk Slate pada 2015 bahwa No Bra Day mendorong wanita untuk memamerkan dada tanpa bra atas nama kesadaran.

“Ini tidak akan menyelamatkan siapa pun, tetapi pesannya untuk pasien kanker payudara dan penyintas jelas: Penyakit Anda adalah tentang karakteristik seks sekunder Anda, bukan tentang Anda,” kata dia.

No Bra Day dinilai akan lebih efektif  mencegah kanker payudara jika mendukung merek yang menyumbangkan hasil mereka untuk penelitian kanker payudara, atau mengunggah jadwal mammogram.

BUSTLE | DAILY MAIL

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus