Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

arsip

Gampang Lelah Pemicunya Gaya Hidup, Kondisi Medis atau Mental

Jika Anda termasuk yang mudah lelah, penyebabnya bisa dari faktor gaya hidup, kondisi medis atau adanya penyakit, hingga masalah kesehatan mental

5 September 2019 | 19.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kondisi lelah ditandai dengan tidak adanya energi atau motivasi untuk beraktivitas. Jika Anda termasuk yang mudah lelah, penyebabnya bisa dari faktor gaya hidup, kondisi medis atau adanya penyakit, hingga masalah kesehatan mental. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tanpa disadari, banyak hal yang sudah menjadi kebiasaan sehari-hari, malah menjadi penyebab kita mudah lelah. Faktor-faktor yang termasuk dalam gaya hidup ini meliputi terlalu banyak atau kurang olahraga, kurang tidur, pola makan tidak sehat, kegemukan, serta konsumsi kafein atau alkohol yang berlebihan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Untuk mengatasi mudah lelah serta meningkatkan energi karena gaya hidup, Anda dapat melakukan langkah-langkah mudah seperti berolahraga secara rutin, istirahat cukup, tidur cukup untuk orang dewasa berusia 18 hingga 64 tahun dianjurkan untuk tidur selama 7-9 jam per harinya. Selain itu, mengatur pola makan dengan nutrisi seimbang, minum cukup cairan supaya tidak mengalami dehidrasi, batasi konsumsi kafein serta alkohol, jangan merokok, dan luangkan waktu untuk rekreasi atau melakukan kegiatan relaksasi

Jika Anda sudah memperbaiki pola makan dan gaya hidup, namun tetap mengalami mudah lelah selama lebih dari dua minggu, mungkin disebabkan oleh adanya penyakit. 

Berikut ini kondisi medis yang menyebabkan mudah lelah

1. Alergi
Gangguan alergi, seperti rhinitis, bisa menyebabkan mudah lelah. Selain itu, penderitanya juga akan sering pilek, sakit kepala, serta gatal-gatal. Untungnya, alergi ini mudah diatasi dan dikendalikan selama penyebab alergi diketahui. Penyebab yang umum meliputi debu, bulu binatang, jamur dan kapas, serta udara dingin. Hindari hal-hal tersebut untuk mencegah serangan alergi. 

2. Anemia
Kondisi kekurangan sel darah merah ini menimbulkan gejala umum berupa mudah lelah dan lesu. Anemia lebih sering dialami perempuan, terutama yang mengalami menstruasi dengan darah haid dalam jumlah banyak. Penyebab anemia lainnya adalah defisiensi zat besi, serta kekurangan vitamin B9 atau vitamin B12. Mengatasi mudah lelah akibat anemia bisa dilakukan dengan konsumsi suplemen serta makanan yang kaya zat besi. 

3. Fibromialgia
Penyakit ini menyebabkan mudah lelah jangka panjang (kronis), sakit pada otot dan titik-titik tertentu di tubuh, sulit tidur, dan depresi. Hingga saat ini, para pakar belum diketahui penyebab penyakit fibromialgia. Sampai sekarang pun, belum ada obat yang menyembuhkannya. Meredakan gejala fibromialgia bisa dilakukan dengan konsumsi obat-obatan dari dokter, menerapkan pola hidup sehat, dan mengontrol stres. 

4. Penyakit jantung
Jika mudah lelah selalu timbul bahkan saat melakukan aktivitas fisik yang relatif ringan, Anda perlu mewaspadai adanya penyakit jantung. Butuh pemeriksaan medis dari dokter untuk mengetahuinya dengan pasti. Apabila penyebabnya memang masalah jantung, penggunaan obat-obatan dan membiasakan pola hidup sehat akan membantu Anda dalam mengatasi mudah lelah dan gejala gejala lainnya, serta bisa mengembalikan energi untuk beraktivitas. 

5. Apnea tidur
Salah satu gejala apnea tidur adalah mendengkur dengan keras saat tidur, diselingi dengan henti napas sesaat. Saat henti napas terjadi, penderita otomatis terbangun untuk menarik napas. Hal ini bisa terjadi berkali-kali selama tidur malam tanpa disadari oleh penderita. Dampaknya adalah mudah lelah dan selalu mengantuk di keesokan harinya. Apnea juga berdampak pada rendahya kadar oksigen dalam darah, sehingga memengaruhi kerja jantung dan otak. Kadangkala, mudah lelah menjadi satu-satunya keluhan penderita apnea saat memeriksakan diri ke dokter. 

Selain itu, masalah-masalah kesehatan mental, seperti kecemasan dan depresi, juga bisa berdampak pada munculnya rasa mudah lelah. Risiko menderita masalah kesehatan mental akan meningkat bila ada anggota keluarga Anda yang juga pernah mengalaminya. Perempuan yang baru melahirkan pun berisiko menderita depresi pascamelahirkan.

Kelelahan setelah beraktivitas berat memang wajar terjadi. Namun jika Anda mudah lelah tanpa alasan yang jelas, jangan meremehkan kondisi ini. Terutama jika gampang lelah disertai gejala-gejala mencurigakan lainnya.

 

 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus