Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah gedung serbaguna di Sekolah Menengah Pertama Negeri atau SMPN 32 Jakarta, di Jalan Pejagalan, Pekojan, Jakarta Barat, roboh pada Kamis, 21 Desember 2017, pukul 12.40 WIB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Unit Pengelola Kawasan Kota Tua Norviadi S. Husodo menuturkan bangunan tersebut merupakan cagar budaya. Norviadi mengatakan gedung yang dibangun pada abad ke-19 itu dulunya rumah seorang pengusaha keturunan Tionghoa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada 1960, bangunan tersebut disulap menjadi sebuah sekolah Cina. "Lalu dalam prosesnya bangunan tersebut menjadi SMPN 32," kata dia di lokasi kejadian, Kamis, 21 Desember.
Baca: Empat sekolah di DKI Jakarta Maju ke Lomba Sekolah Sehat Nasional
Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi yang berkunjung ke lokasi kejadian juga mengatakan hal serupa. Menurut dia, gedung yang roboh itu dibangun pada 1816. Sedangkan bangunan sekolah di sekitarnya dibangun 1920 adalah sebuah hotel. "Yang roboh itu termasuk cagar budaya. Tapi kalau sekolahnya bukan," kata dia di lokasi kejadian.
Menurut pantauan Tempo, bangunan cagar budaya yang roboh itu bercat kuning dan memiliki dua lantai. Atap bangunan tampak roboh, begitu pun lantai dua bangunan ikut ambrol ke lantai dasar. Garis polisi kini melintang di depan gedung tersebut.
Robohnya bangunan menyebabkan dua orang pegawai sekolah terluka. Kedua orang tersebut adalah seorang guru perempuan bernama Siva dan petugas tata usaha, Endang Suryana.
Siva mengalami luka di bagian kepala, sedangkan Endang mengalami luka di kaki karena tertimpa material bangunan. Kedua korban bangunan SMPN 32 yang roboh itu telah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.