Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Lebih dari enam tahun lalu, Selat Panjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, adalah kota yang sunyi. Kejayaan masa silam, seperti cerita para tetua, telah pupus. Yang tersisa hanya bangunan-bangunan tua berlantai dua berdinding kusam. Sebagian catnya terkelupas, diselimuti aneka lumut yang berubah menjadi kerak saat kemarau. Kehidupan berhenti berdenyut tatkala malam menjelang. Kota gelap-gulita karena listrik pun tiada.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo